Perlu Sinergi Sektor KomersialSosial
INDONESIA Sharia Economic Forum (ISEF) 2017 di Grand City Convex Surabaya memasuki hari kedua kemarin (8/11). Acara yang digawangi Bank Indonesia tersebut membingkai serangkaian kegiatan, mulai festival syariah, forum syariah, hingga sharia fair.
International Islamic Monetary, Economic, and Finance Conference (IIMEFC) merupakan salah satu agenda utama dari forum syariah. Kali ini, tema yang dibawa adalah The Role of Integrated Islamic Commercial and Social Finance in Promoting Growth and Strengthening Resilience. Sejak dibuka pada pertengahan September, IIMFC 2017 menyedot 232 paper dari 30 negara.
Event tersebut telah menjaring 32 finalis dari berbagai negara, antara lain, Malaysia, Bangladesh, Brunei Darussalam, Amerika Serikat, Selandia Baru, Prancis, dan Nigeria. Tiga paper terbaik diseminarkan di hadapan para pembicara dan undangan. Paper pertama diseminarkan kemarin.
Narasumber kredibel yang dihadirkan, yakni Senior Researcher at Islamic Economic and Finance Department of Bank Indonesia Ascarya, Chairman of Itqan Nurul Hikmah Foundation Yudhi Haryadi, Vice Rector of Universitas Darussalam Gontor Hamid Fahmi Zarkasyi, serta Director of The Durham Islamic Finance Summer School Mehmet Asutay. Assistant Director Department of Islamic Banking Bank Indonesia Rifky Ismail tampil sebagai moderator.
Pada seminar internasional tersebut, Mehmet Asutay memaparkan bahwa dalam ekonomi keuangan Islam integrasi antara sektor komersial dan sosial sangat diperlukan untuk pengentasan kemiskinan dan penyediaan akses keuangan. “Secara makro dapat berpengaruh terhadap stabilitas sistem keuangan,” ucapnya.
Sektor sosial disebut Mehmet terdiri atas zakat, infak, sodaqoh, dan wakaf. Keempatnya harus berjalan beriringan dengan sektor komersial. Lewat seminar itu, Mehmet mengungkapkan perlunya sinergitas dari pemerintah, kementerian, lembaga, instansi, unit usaha, dan pelaku-pelaku ekonomi syariah lainnya. “Pemerintah, dalam hal ini, menjadi wadah atau menyediakan program yang dapat melancarkan sektor sosial,” ujarnya. (ree/ran)