Kerja Sama Tekan Biaya Operasional
SEMENTARA itu, biaya produksi migas yang terus naik setiap tahun membuat KKKS (kontraktor kontrak kerja sama) melakukan efisiensi. Nah, untuk menekan biaya operasi KKKS, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membuat kesepakatan strategis dengan Solar Turbines International Company.
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi menyatakan, penghematan berasal dari diskon pembelian dan perawatan yang sama untuk seluruh KKKS di Indonesia. ”Solar Turbines juga bertanggung jawab atas pengelolaan suku cadang terhadap penggunaan mesinmesin di Indonesia,” jelasnya kemarin (8/11).
Estimasi penghematan dari kesepakatan tersebut dalam lima tahun diperkirakan mencapai USD 40,67 juta atau sekitar Rp 550 miliar. ” Tidak hanya untuk mendapatkan efisiensi biaya, yang paling penting, kerja sama ini akan meningkatkan kapasitas nasional,” kata Amien.
Dia menjelaskan, kerja sama tersebut diharapkan dapat meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri untuk sektor migas. Saat ini Solar Turbines menjadi peralatan turbomachinery terbesar yang digunakan di Indonesia. Persentasenya mencapai 81 persen.
Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas Djoko Siswanto menambahkan, selain efisiensi biaya dan peningkatan kapasitas nasional, kesepakatan tersebut dapat meminimalkan penghentian operasi yang tidak direncanakan ( unplanned shutdown). Menurut dia, sebelum ada kesepakatan strategis itu, kerap ditemukan beberapa permasalahan di lapangan. Contohnya, adanya perbedaan diskon di antara KKKS.
Direktur Utama PT Indoturbines Deny B. Kurnianto mengakui, besaran diskon sangat beragam. Nilainya bergantung jumlah pembelian setiap KKKS. ( vir/c25/fal)