PKB-PDIP Bentuk Tim Sukses
KOALISI PKB-PDI Perjuangan kini sudah sampai tahap pembentukan tim sukses. Mereka kembali menggelar rapat penyusunan tim pemenangan. Setelah rapat perdana di kantor DPW PKB Jatim Sabtu (4/11), kemarin sore (8/11) giliran PDIP yang menjadi tuan rumah rapat
Telah disepakati bahwa ketua tim dipilih dari kader PKB. Ada empat nama yang kemudian menjadi kandidat. Yakni, Thoriqul Haq, Amin Said Husni, Hikmah Bafaqih, dan Miftahul Ulum. ”Nanti yang menetapkan murni PKB sendiri,” jelas Wakil Ketua DPW PKB Jatim Thoriqul Haq di kantor DPD PDIP kemarin.
Ketua tim pemenangan itu, lanjut dia, akan dipilih berdasar beberapa kriteria. Yakni, bisa melakukan komunikasi intens secara politik dengan pendukung di bawah serta memiliki cukup banyak waktu.
Beberapa di antaranya merupakan ketua partai cabang maupun kepala daerah. Amin Said Husni, misalnya, merupakan bupati Bondowoso. Sementara itu, Miftahul Ulum merupakan ketua DPC PKB Jember. Thoriqul Haq sendiri akan mencalonkan diri sebagai bupati Lumajang pada pilkada mendatang.
Sedangkan kursi sekretaris tim pemenangan telah diisi PDIP. Yakni, Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari Bisowarno. Untari menyatakan, saat ini mereka tengah merampungkan sejumlah struktur. Di antaranya, struktur kepengurusan di bidang juru bicara, media, dan visi-misi. Kedua partai juga berencana menggandeng akademisi dari perguruan tinggi serta elemen yang bergerak di kemasyarakatan.
Dari jumlah kursi, koalisi tersebut telah memenuhi syarat minimal dukungan. Namun, PKB-PDIP mengaku masih terbuka pada partai lain yang ingin bergabung mendukung Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas. ”Kita harap tidak hanya menjadi merah-hijau, tetapi menjadi merah-putih. Jatim bersama-sama mengusung Gus Ipul-Anas,” urai Untari.
Partai yang disebut-sebut intensif melakukan komunikasi adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ditemui secara terpisah, Gus Ipul menyatakan bahwa dirinya memang terus membangun komunikasi dengan partai yang belum memiliki calon. ”Termasuk dengan pimpinan PKS, komunikasi kita lancar-lancar saja,” tuturnya.
Namun, dia belum bisa memastikan apakah komunikasi intens tersebut menandakan ”lampu hijau” dukungan untuknya. Dia juga menyatakan tidak bisa menaksir berapa persentase kemungkinan bertambahnya partai dalam koalisi. ”Saya nggak tahu akan berbuah dukungan atau bagaimana, karena ada yang sudah komunikasi tapi akhirnya tidak mendukung,” ujarnya.