Dishub Atur Ulang Durasi TL
Antisipasi Kecelakaan di Persimpangan Jalan
SURABAYA – Durasi traffic light (TL) yang terlalu singkat sering memicu kemacetan. Untuk mengantisipasi hal itu, dinas perhubungan (dishub) mengevaluasi penataan waktu yang ter- setting di Surabaya Intelligent Transportation System (SITS).
Ada empat pembagian durasi waktu TL. Yakni, merah, kuning, merah bersamaan, dan hijau. Merah berfungsi untuk menghentikan satu arah kendaraan. Kuning biasa menyala di dua arah sebagai penanda pergantian lampu. Lalu, merah bersamaan berguna untuk memastikan titik tengah persimpangan sepi dari kendaraan. Lampu merah bersamaan tersebut menghentikan semua arah. Hanya kendaraan yang sudah terjebak di tengah persimpangan yang masih bisa berjalan. Terakhir, hijau menandakan kendaraan boleh berjalan.
Pengaturan durasi TL disesuaikan dengan kondisi lalu lintas di lapangan. Durasi satu lampu dari arah satu dan yang lain berbeda. Semua bergantung pada kepadatan lalu lintas dari arah tersebut.
Kabid Lalu Lintas Dishub Robben Rico mengatakan, salah pengaturan durasi TL bisa mengakibatkan kemacetan. Ada beberapa titik yang kini dievaluasi. Salah satunya, persimpangan di dekat gedung KONI, Kertajaya. Durasi lampu merah ’’ di sana lebih lama daripada hijau. Karena itu, sering terjadi antrean di salah satu ruas jalan,’’ katanya.
Panjangnya antrean memicu kemacetan di tengah persimpangan. Terutama saat lampu menyala hijau, lalu berubah kuning. Pengendara akan berupaya menerobos. Mereka melakukan itu karena jenuh menunggu durasi lampu merah yang terlalu lama. Nah, saat tiba di tengah persimpangan, kendaraan dari arah berlawanan mulai ’’ berjalan. Makanya, banyak yang terjebak kemacetan di tengah persimpangan itu,’’ ujar Robben.
Sebelumnya, lampu merah dari arah Dharmawangsa menyala selama 60 detik. Kini durasinya diubah menjadi 40 detik. Perubahan itu dimaksudkan untuk mengurangi antrean. Dengan begitu, kepadatan setelah lampu merah bisa diminimalkan.
Pengaturan waktu juga dititikberatkan pada lampu kuning dan merah. Itu dilakukan untuk mewujudkan keselamatan bersama. Robben mengatakan, banyak kasus kecelakaan terjadi di antara lampu ’’ kuning dan hijau. Kami ingin perpanjang durasi waktu tersebut,’’ ungkap dia.
Masyarakat memiliki kebiasaan menerobos saat lampu menyala kuning. Nah, saat di tengah persimpangan, lampu dari arah lain menyala hijau. Akibatnya, sering terjadi tabrakan di tengah persimpangan ’’ tersebut. Antisipasi lain, kami siapkan lampu merah bersama dengan durasi 3 detik,’’ ujar Robben.
Lampu merah bersamaan berfungsi untuk mensterilkan persimpangan. Tidak ada kendaraan yang melaju dari arah mana pun. Semua berhenti. Dengan ’’ demikian, persimpangan kosong. Cara itu mampu mengantisipasi tabrakan di tengah persimpangan,’’ jelas Robben.
Saat ini ada 133 TL di Surabaya. Hanya 98 di antaranya yang bisa dikontrol dari SITS Bratang, Surabaya. Penataan TL yang tersistem lebih mudah. Perubahan durasi cukup dilakukan dari SITS. Termasuk perubahan dadakan.
Perubahan dadakan biasa terjadi saat ada insiden di wilayah Surabaya. Misalnya, terjadi kebakaran di sisi timur. Tim di SITS akan memantau perjalanan PMK menuju titik tersebut. Nah, saat PMK bertemu persimpangan, tim SITS akan mengubah lampu TL menjadi hijau. Dengan begitu, laju PMK tidak terganggu.