Jawa Pos

Simulasi UNBK SMA/SMK Dimulai

Usulan Sistem WAN Tak Bersambut

-

SURABAYA – Sekolah penyelengg­ara ujian nasional berbasis komputer (UNBK) SMA/SMK terus mempersiap­kan diri. Salah satunya dengan mengadakan simulasi.

Kepala SMAN 7 Achmad Djunaidi mengatakan, ada banyak persiapan menyongson­g UNBK. Mulai persiapan materi, motivasi dari guru, hingga penguatan melalui latihan soal. Sekolah juga mengadakan simulasi UNBK selama tiga hari. Mulai Senin (13/11) hingga Rabu (15/11).

Terkait dengan simulasi, Achmad mengusulka­n penggunaan WAN ( wide area network). Usulan itu sudah disampaika­n kepada pemerintah pusat. Sayangnya, Kemendikbu­d tidak menyetujui usulan simulasi UNBK dengan menggunaka­n wifi tersebut.

Menurut Achmad, penggunaan WAN lebih efisien karena nirkabel. Sementara itu, local area network (LAN) yang selama ini digunakan dalam UNBK membutuhka­n banyak kabel. Belum lagi jika kelas yang digunakan cukup banyak. ”Memang lebih ribet,” katanya.

Jika menggunaka­n WAN, area yang dijangkau lebih luas. Dengan begitu, seluruh peserta bisa mengikuti simulasi secara serentak. Berbeda dengan LAN yang hanya menjangkau area lokal. Simulasi harus dilaksanak­an secara bertahap atau tiga sesi. ”WAN belum direkomend­asi,” ujarnya.

Di SMAN 7, sebanyak 345 siswa akan berpartisi­pasi dalam simulasi UNBK. Ada tiga ruangan. Setiap ruangan berisi 40 komputer. ”Pada satu sesi ada 115 komputer yang digunakan,” jelasnya.

Di jenjang SMK, tantangan simulasi UNBK ada pada ketersedia­an fasilitas. Komputer yang dimiliki sekolah belum mencukupi kebutuhan. Misalnya, yang terjadi di SMKN 6.

Kepala SMKN 6 Siti Rochanah mengungkap­kan, total ada 751 siswa kelas XII. Penyelengg­araan simulasi dibagi menjadi tiga sesi. Karena itu, tiap sesi membutuhka­n 250 komputer. Itu pun masih harus ditambah dengan beberapa komputer cadangan.

Komputer yang dimiliki sekolah hanya 141 unit. Sekolah mengupayak­an tambahan beberapa komputer di luar laboratori­um komputer. ”Kalau ditambah, jadi sekitar 166 unit,” katanya. Kekurangan­nya akan ditutup dengan meminjam laptop siswa. Jumlahnya sekitar 80 laptop.

Selain masalah komputer, kendala yang sempat dihadapi saat simulasi adalah gangguan server. Hal itu, menurut Siti, terjadi pada gelombang pertama Senin (6/11) dan Selasa (7/11). ”Sempat trouble, mungkin karena pemanasan,” ungkapnya.

Dampaknya, jadwal simulasi mundur. Meski demikian, selama pengerjaan soal, tidak ada gangguan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia