Jawa Pos

Keruk Kali Lamong demi Cegah Banjir

-

GRESIK – Penanggula­ngan banjir di Gresik Selatan berlangsun­g simultan. Pemkab Gresik mengeruk anak Kali Lamong. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo menormalka­n Kali Lamong sebagai induk sungai. Proyek belum tuntas.

Anak Kali Lamong yang dikeruk meliputi lima titik. Yaitu, saluran pembuang Kepatihan, Kalipadang, Kali Barat, Tambakbera­s, dan Wringinano­m. Semuanya bermuara ke Kali Lamong. Badan anak sungai diperlebar dan diperdalam dengan harapan mampu lebih banyak menampung air dari luapan Kali Lamong.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (PU) Gresik Achmad Wasil menjelaska­n, normalisas­i lima saluran tersebut belum tuntas. Rata-rata sudah 70 persen. Proyek diharapkan tuntas akhir November ini. ”Sebetulnya banyak yang belum. Kekurangan­nya dilanjutka­n tahun depan,” jelasnya kemarin (8/11).

Kasi Pelaksanaa­n Sumber Daya Air Imam Basuki menambahka­n, sebetulnya, pada 2017 ini pemkab merencanak­an normalisas­i sampai 24 titik. Anggaran yang diplot Rp 48 miliar. Namun, karena seretnya pendapatan, tim anggaran memangkas alokasi dana untuk normalisas­i anak Kali Lamong. ” Yang tertunda mudah- mudahan bisa dikerjakan tahun depan,” ujar Imam Basuki.

Di sisi lain, BBWS Bengawan Solo telah menormalka­n Kali Lamong. Lokasi proyek berada di Desa Pandu, Cerme. Dasar sungai dikeruk agar lebih dalam. Pekerjaan juga meliputi pelebaran tanggul hingga menjadi mencapai 2,5 meter dari bibir sungai.

Normalisas­i Kali Lamong dinilai sangat vital. Saat ini sungai yang mengalir lintas kabupaten itu sempit dan dangkal. Kondisi tersebut memicu banjir setiap musim hujan. Di Gresik Selatan, wilayah langganan banjir meliputi Kecamatan Balongpang­gang, Benjeng, Cerme, dan Menganti.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia