Bulan Madu di Indonesia
Perpaduan Unsur Agama dan Adat di Pernikahan Kahiyang-Bobby Dipuji
SOLO – Berondongan pertanyaan dari wartawan itu dijawab kedua mempelai dengan senyuman. Sembari melangkah menuju mobil yang terparkir di Graha Saba Buana, Solo, Kahiyang Ayu, sang pengantin putri, hanya sempat berdendang singkat.
’’Indonesia,’’ dendang putri Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu untuk menjawab salah satu pertanyaan wartawan: di mana akan berbulan madu?
Sedangkan Bobby Nasution, sang mempelai pria, hanya menjawab ya... ya... ya... untuk pertanyaan yang sama, sambil terus tersenyum sebelum bersama Kahiyang melangkah masuk ke dalam mobil.
Jelang pukul 15.00 kemarin itu, beberapa jam setelah selesai melangsungkan akad nikah di tempat yang sama, mereka pulang sejenak untuk berganti kostum
Sebab, resepsi masih terus berlangsung sampai pukul 21.00 tadi malam.
Ijab kabul pada Rabu pagi (8/11) itu berjalan lancar. ”Saya terima nikahnya dan jodohnya Kahiyang Ayu binti Joko Widodo dengan maskawin seperangkat alat salat dan emas 80 gram,” ucap Bobby dalam satu tarikan napas sebagaimana dilansir Jawa Pos Radar Solo.
Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution yang didaulat sebagai saksi mempelai perempuan langsung menyambut dengan kata ”sah”. Disambut tepuk tangan dan ucapan syukur di luar gedung. Termasuk oleh para anggota militer dan polisi yang berjaga.
”Alhamdulillah berjalan dengan lancar,” kata Jokowi yang didampingi ibu negara sembari masuk ke dalam mobil yang dikawal ketat Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Acara lantas dilanjutkan dengan khotbah nikah yang disampaikan Ketua Umum PB NU Said Aqil Siroj. Dalam tuturannya, dia sempat menyinggung perpaduan adat dan agama dalam pernikahan tersebut.
Menurut Said, itu sangat mencerminkan Islam Nusantara. ”Tata caranya dilaksanakan sesuai adat Jawa turun-temurun, tapi tidak melupakan akad dan doa yang merupakan bagian syariat Islam. Ini menunjukkan Islam mampu melebur di budaya kita,” ucapnya ketika ditemui seusai acara.
Kalau khotbah disampaikan ketua umum PB NU, doa dipimpin Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Haedar mendoakan kedua mempelai bermanfaat bagi Indonesia yang berkemajuan.
Rampung ijab kabul, berlanjut dengan ramah tamah. Tamu undangan VVIP terlebih dahulu memberikan ucapan selamat kepada kedua mempelai dan berfoto bersama.
Para tamu datang dari berbagai kalangan. Mulai pejabat dan mantan pejabat, pesohor, seniman, sampai masyarakat biasa. Semua mendapat sambutan meriah dari relawan.
Tampak, misalnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jakarta Anies Baswedan, dan Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak. Ada pula dua mantan gubernur Jakarta Sutiyoso dan Djarot Saiful Hidayat serta mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Hadir juga para mantan presiden dan wakil presiden serta keluarga. Megawati Soekarnoputri, misalnya, hadir bersama putrinya, Puan Maharani. Sementara itu, Guruh, putra bungsu Presiden Pertama Indonesia Soekarno, tiba lebih awal di mobil terpisah.
Juga hadir budayawan Eros Djarot dan Slamet Rahardjo serta aktris senior Christine Hakim. Pelawak Sule tidak tertinggal. Begitu pula sutradara Joko Anwar.
Kemeriahan begitu terasa saat kereta kencana yang mengangkut keluarga Bobby Nasution dan keluarga hadir. Disusul rombongan kereta kencana dari keluarga Kahiyang Ayu. Keduanya hadir di lokasi pada pukul 08.15. Mereka diiringi anggota korps wanita TNI dan polwan yang mengenakan busana adat dari 33 provinsi.
”Seperti lihat nikahannya pangeran Inggris. Megah dan ramai banget. Pengantinnya bagus,” komentar salah seorang penduduk setempat yang menonton dari tepi jalan. Prosesi baru dimulai pukul 09.00. Seusai pembacaan doa dan tilawah, suasana di dalam maupun luar gedung mulai hening. Terutama ketika Kepala KUA Banjarsari, Surakarta, Basir selaku penghulu memulai ijab dengan pembacaan basmalah dan istigfar.
Pernikahan Kahiyang AyuBobby Afif Nasution yang memadukan unsur agama dan elemen budaya tradisional itu pun men- dapat pujian dari para tamu. ”Ini sangat luar biasa. Acara keagamaan dan budaya menyatu,” ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin.
Pujian senada dilontarkan Alisa Wahid, putri Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid. ”Alhamdulillah karena memadukan adat budaya Indonesia dan syariat Islam. Kita senang karena menghargai budaya lokal sehingga bisa terus dilestarikan,” kata dia.
Mantan Gubernur Banten Rano Karno juga mengaku kagum dengan pertemuan dua budaya, Batak dan Jawa, di acara tersebut. ”Bapak saya Sumatera, ibu saya Jawa. Prosesinya sendiri saya merasa wajib dilihat. Soalnya, saya tahun depan mantu anak perempuan saya,” ucapnya.
Sementara itu, Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi selaku kerabat Bobby Nasution menyatakan, pernikahan Kahiyang-Bobby adalah Indonesia yang sesungguhnya. ”Ini adalah pertemuan timur dan barat sehingga benar-benar terasa Indonesia,” ucapnya.
Anggota DPR Fraksi Golkar Idrus Marham menilai, pernikahan Kahiyang-Bobby tidak berlebihan. ”Ini sebagai apresiasi yang diberikan rakyat kepada Pak Jokowi. Kalau tidak dibatasi, malah penuh semua,” ungkapnya.