BERMAIN TEKSTUR DAN SESAIN KONTEMPORER
Penggunaan material kayu dan rotan dalam hunian menghasilkan kesan natural yang terasa homey. Tak heran, dua material yang mudah ditemukan di Indonesia itu menjadi favorit. Kini eksplorasinya makin beragam. Unik dan jadi statemen tersendiri.
BANYAK desainer interior yang menampilkan kreasi material kayu dan rotan dalam pameran Index Mozaik Indonesia 2017 di Jakarta Convention Center pada Oktober lalu. Tak ingin tampil polos, mereka memadukan kayu dengan material lain hingga menghasilkan permainan tekstur. Dengan teknik khusus, kayu tidak hanya bisa dibentuk menjadi perabot, tetapi juga ornamen dinding.
Salah satunya, booth Decorus. Pada setting kamar tidur dan bathroom vanities berukuran 7 x 4 meter itu, yang menjadi daya tarik utama adalah lemari berbahan kayu mindi. Di bagian tengah pintu terdapat ornamen butiran kehitaman yang menghasilkan tekstur berbeda. ’’Ini kami bikin dari sisa kulit beras yang dipres pada kayu,’’ terang Malthuf Khabibie dari Decorus.
Menurut dia, karakteristik kayu mindi memang lebih cocok untuk furnitur dan pernik-pernik dekoratif. Mereka mendapatkannya, antara lain, dari Jepara, Pati, dan Malang. Dari segi harga, kayu mindi jauh lebih terjangkau daripada jati. ’’Untuk mempermanis, kami bereksplorasi pada
finishing serta aplikasi material lain sebagai ornamen, seperti kulit gabah (padi) atau kulit kopi,’’ lanjutnya.
Aplikasi kulit gabah juga muncul pada bathroom vanities yang terdiri atas meja, cermin rias, lemari atau rak penyimpanan, dan wastafel. Meja kayu menggunakan aplikasi kulit kopi. Berpadu manis dengan kursi kombinasi kayu dan rotan di sampingnya. Cocok untuk penyuka interior kamar tidur bergaya resor. Sementara itu, Hans Susantio,
principal designer Poros Living, menuturkan, material kayu ataupun rotan sejatinya bisa masuk dalam gaya hunian apa saja. Tropis, natural, hingga urban
style. ’’Tren sekarang sudah menggabungkan antara material alami dan artifisial. Desainnya pun perpaduan kultur tradisional dengan kontemporer,’’ tuturnya.
Lihat saja tatanan ruang keluarga yang elok di booth Poros Living. Perpaduan kultur dan desain kontemporer menyatu dengan sempurna. Kursi kayurotan dengan dudukan dan
cushion bermotif tampak sangat berseni. Menghasilkan kesan nyaman dan membuat obrolan makin hangat. Elemen kayu dan rotan juga diterapkan dalam tatanan ruang tidur.
Soal rotan, Hans memilih memadukan rotan alami dengan yang sintetis. Rotan alami memang identik dengan kesan tradisional dan kesederhanaan. Karakteristiknya lentur dan mudah dibentuk. Namun, ia rentan pada perubahan cuaca. Karena itu, untuk furnitur yang ditempatkan di luar ruangan, sebaiknya digunakan material rotan sintetis yang lebih fleksibel pada cuaca. Kini tampilan rotan sintetis sudah sangat mirip dengan yang alami.