Jawa Pos

Indonesia Bakal Jadi Produsen

-

SHARIA Fair sebagai salah satu rangkaian utama acara ISEF 2017 tersebut, menurut Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo, membawa beberapa misi. Di antaranya, untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembang­an ekonomi dan keuangan syariah. Indonesia merupakan market utama industri halal dari berbagai negara. ’’Selama ini Indonesia jadi market utama. Lewat ISEF 2017 kami turut mengupayak­an Indonesia jadi produsen produkprod­uk halalnya,’’ ungkap Perry.

Pernyataan tersebut diamini oleh Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi. Dia memaparkan antusiasme­nya terhadap Sharia Fair. ’’Indonesia menempati peringkat teratas market dari halal food. Halal travel urutan kelima, juga sebagai market,’’ ujar Rosmaya. Faktafakta tersebut menunjukka­n bagaimana industri syariah di Indonesia begitu tumbuh subur.

Terkait hal tersebut, Rosmaya menyayangk­an jika Indonesia hanya unggul sebagai pasar. Sedangkan potensi dalam mencipta produk sangat tinggi. Menurutnya, sudah banyak sekali produk-produk halal yang dipunyai Indonesia. ’’Semisal kosmetik halal, Indonesia sudah bisa memproduks­i sendiri. Soal juga banyak sekali desainer muslim yang sangat potensial. Lantas, kenapa Indonesia harus jadi market terus menerus?’’ ungkapnya.

Sharia Fair menjadi wadah tepat untuk mengimplem­entasikan ekonomi syariah. Di Sharia Fair, produsen bisa berinterak­si secara langsung dengan pengunjung. Tak hanya dari Indonesia, namun juga dari negara lain seperti Nigeria, Malaysia, Bangladesh, dan Brunei Darussalam. ’’Kesempatan ini sangat bagus untuk memperluas koneksi para produsen di lini produk syariah,” ujar Rosmaya.

Ia juga menegaskan, BI akan terus berada di lini terdepan dalam memajukan industri syariah Indonesia. Potensi besar yang dimiliki Indonesia, menurutnya, sudah seharusnya terdengar di mancanegar­a. ’’Kami bakal terus mendorong Indonesia untuk menjadi produsen, bukan cuma konsumen,” tutupnya. (ree/xav)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia