Jawa Pos

Pasar Adventure Kembali Digeber

Pasar motor khususnya menarik meski secara porsi tak sebesar maupun Jika sebelumnya Kawasaki bermain sendirian dengan motor-motor segala medan tersebut, Astra Honda Motor mulai meramaikan pasar dengan mengenalka­n Honda CRF. Sukses menarik perhatian di kel

-

adventure, naked.

KENDARAAN roda dua bermodel trail sebenarnya bukan hal baru di tanah air. Jauh sebelum Kawasaki mendominas­i dengan KLX, D-Tracker, atau KX Seriesnya, berbagai agen pemegang merek kendaraan roda dua pernah mendatangk­an motor serupa. Suzuki salah satu nama yang cukup getol membawa motor trail dan semi-off-road ke tanah air.

Pabrikan asal Jepang itu pernah membawa TS Series ke Indonesia sekitar 1974 sampai 2005. Suzuki mengenalka­n TS 100 bermesin 100 cc hingga TS 125 bermesin 125 cc. Meski dengan cc kecil, dua varian tersebut mengusung 2- stroke engine yang berarti punya torsi bawah yang melimpah. Sangat cocok untuk medan aspal plus jalan tanah.

Sementara itu, pada era yang sama, Honda juga membawa motor bertipe trail untuk pasar tanah air. Berbeda dengan Suzuki yang menawarkan mesin 2 tak, Honda mengusung XL 125 dan XL 100 dengan mesin 4 tak. Di samping itu, Yamaha ikut meramaikan pasar dengan membawa DT Series dan Kawasaki dengan KE 125.

Di market saat ini, Kawasaki paling konsisten memper tahankan lini produk tipe trail. ”KLX menjadi salah satu backbone penjualan yang penting bagi Kawasaki. Porsi penjualann­ya bahkan bisa mencapai 60 persen jika melihat capaian tahun 2016,” ujar Head of Marketing trail, sport fairing PT Kawasaki Motor Indonesia Michael Tjandra Tanadi.

Jika melihat data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) dari Januari sampai September 2017, KLX 150 milik Kawasaki terjual 47.826 unit dari total empat tipe yang terdaftar. Sementara itu, untuk kubikasi di atasnya, yakni KLX 250, terjual 689 unit.

Segmen trail mulai menghangat saat Astra Honda Motor mengenalka­n Honda CRF250 Rally sekitar pertengaha­n tahun ini. Motor tersebut semakin menyita perhatian publik karena tidak pernah absen bersanding di jajaran big bike Honda saat ajang-ajang pameran. Menurut data AISI, Honda CRF250 Rally sudah terjual 835 unit.

”Kami lihat beberapa tahun terakhir tren berkembang. Kalau dulu lebih ke racing, full fairing, motor sport sekarang diferensia­sinya melebar. Pada dua atau tiga tahun terakhir, pergerakan­nya ke arah adventure,” ujar Direktur Marketing PT Astra Honda Motor Thomas Wijaya. Kontribusi pasar on-off sport pun naik dari 4 persen menjadi 12 persen.

Sementara itu, potensi pasar segmen 150 cc sepuluh kali lipat lebih besar daripada segmen 250 cc. Hal tersebut mendasari Honda untuk meluncurka­n pesaing KLX 150, yakni All New Honda CRF150L, kemarin (9/11).

”Jika melihat data AISI, total pasarnya bisa sekitar 5 hingga 6 ribu per bulan,” katanya setelah peluncuran All New Honda CRF150L. Honda membidik target penjualan 3.000 hingga 3.500 unit per bulan untuk kendaraan yang dibekali wavy disc brake pada sistem pengereman­nya itu. Total target penjualan All New Honda CRF150L pun mencapai 35 ribu unit dalam setahun.

Untuk 2017, pabrikan tersebut membidik penjualan 5 ribu unit. Pihaknya optimistis target tersebut dapat tercapai lantaran All New Honda CRF150L dibekali dengan beberapa fitur yang belum dimiliki pesaingnya. Di antaranya, adanya long travel inverted front fork maupun digital panel meter berbentuk compact, tetapi masih mudah terbaca. (agf/vir/c6/sof)

 ??  ?? PENANTANG: All New Honda CRF150L dipamerkan kemarin.
PENANTANG: All New Honda CRF150L dipamerkan kemarin.
 ??  ?? sport fairing,” adventure adventure off-road. MUHAMAD ALI/JAWA POS DOMINAN: KLX 150 yang menjadi tulang punggung penting Kawasaki. NONO SURAPITA UNITRANS FOR JAWA POS
sport fairing,” adventure adventure off-road. MUHAMAD ALI/JAWA POS DOMINAN: KLX 150 yang menjadi tulang punggung penting Kawasaki. NONO SURAPITA UNITRANS FOR JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia