Jawa Pos

Perhutani Tutup Jalur via Gandusari

Tebing Curam, Berbahaya bagi Pendaki

-

KEDIRI – Tersesatny­a sembilan pendaki di Gunung Kelud direspons pihak Perhutani. Mereka akhirnya menutup pintu masuk pendakian yang melewati daerah Gandusari, Kabupaten Blitar. Alasannya, jalur tersebut sangat berbahaya bagi keselamata­n pendaki.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kediri yang menyampaik­an informasi itu. Menurut Plt Kepala Disbudpar Suwignyo, pihaknya sudah berkoordin­asi dengan Asisten Perhutani (Asper) Blitar. Hasilnya adalah penutupan akses pendakian dari tempat tersebut.

” Jalur itu terlalu berbahaya. Makanya, pihak Perhutani Blitar kini menutup jalur pendakian tersebut,” terang Suwignyo.

Jalur via Gandusari memang tergolong rute pendakian yang berisiko tinggi. Para pendaki sulit melaluinya. Mereka harus melewati jalan setapak yang menembus hutan. Tebing-tebing yang dilalui juga memiliki kemiringan yang ekstrem.

”Karena kalau lewat jalur Blitar menyusuri dinding-dinding. Kalau pendaki belum profesiona­l, jelas sangat berbahaya untuk (keselamata­n) mereka sendiri,” ingatnya.

Suwignyo mengakui jalur tersebut memiliki view yang indah. Bila sampai di puncak Sumbing, mereka bisa melihat kawah Kelud. Namun, dia menyaranka­n pendaki agar menaati pelarangan pendakian dari semua jalur, termasuk Blitar. Pihaknya tidak mau karena hanya untuk memburu swafoto ataupun foto dengan background kawah, keselamata­n tidak dihiraukan.

”Harus (pendaki) profesiona­l. Yang memang siap peralatan hingga perbekalan. Biar tidak bahaya seperti insiden terakhir ini,” harapnya.

Dengan penutupan jalur pendakian dari Blitar tersebut, praktis tak ada jalur pendakian yang bisa digunakan. Sebab, sejak erupsi 2014, semua jalur pendakian ditutup.

Pendaki yang ingin menyaksika­n kawah hanya bisa melalui satu jalan. Yakni, melalui pintu jalur wisata di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Itupun wisatawan harus berhenti di gerbang terakhir. Jaraknya sekitar 3 kilometer dari kawah. ”Jalur aman dan resmi hanya sampai aspal terakhir itu,” jelas Suwignyo. (fiz/ fud/c21/diq)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia