Ibu Muda Bersalin di Pinggir Jalan

SIDOARJO Teriakan suara perempuan membuat Ipda Kusbandini terkaget-kaget. Saat itu jarum jam menunjukkan pukul 10.00. Polwan yang sedang berada di halaman Mapolsek Gedangan itu pun mencari sumber suara. Kusbandini spontan berlari mendekat ke seorang perempuan muda yang baru saja turun dari angkot.

Angkutan itu berhenti di depan puskesmas,’’ cerita Dini, panggilan akrab Kusbandini.

Jarak puskesmas dengan Mapolsek Gedangan memang tidak terlalu jauh. Karena itu, Dini mendengar dengan jelas teriakan tersebut.

Perempuan itu sedang hamil tua. Terus memegang perut. Wajahnya tampak pucat,’’ imbuhnya.

Perempuan tersebut merintih sambil memberi kode. Polwan yang menduduki jabatan Kanitbinmas itu cepat tanggap. Air ketuban ibu muda yang tengah hamil tersebut sudah pecah. Jalan ramai, tapi enggak ada orang yang sadar. Saya sama anggota polwan cepat-cepat membopongnya ke dalam puskesmas,’’ kenangnya.

Rintihan perempuan itu makin keras. Sejurus kemudian, perempuan tersebut bersalin dengan posisi telentang di atas tanah. Seorang bayi laki-laki lahir. Langsung mbrojol begitu saja. Saya juga heran, kok gampang sekali bayinya keluar,’’ ujar Dini.

Bayi itu memiliki berat 2,8 kilogram dengan panjang 45 sentimeter. Berdasar informasi, usia kandungan sudah cukup. Memang waktunya melahirkan. Belakangan diketahui, ibu bayi itu bernama Nino Juartika Anggraeni, tinggal di Desa Sawotratap.

Nino mengatakan, dirinya merasakan perutnya tidak enak sejak pukul 04.00. Namun, perempuan 22 tahun itu tidak terlalu ambil pusing. Hasil pemeriksaan terakhir menyebutkan, buah hatinya tidak lahir dalam waktu dekat.

Mulai subuh perut sudah terasa mules, seperti sakit diare. Makanya, saya ingin periksa ke puskesmas. Naik angkot karena suami tidak ada di rumah,’’ ujarnya.

Dini menambahkan, bayi tersebut adalah anak pertama Nino. Suaminya, M. Wahidil Kohar, tidak ikut mengantar ke puskesmas karena sedang bekerja di Gresik. Suaminya pulang beberapa hari sekali,’’ terangnya. (edi/c7/hud)