Jawa Pos

Butuh 91 Set Alat E-Voting

Sebagian Desa Bisa Pinjam

-

SIDOARJO – Pengadaan alat e-voting untuk pelaksanaa­n pilkades cukup memberatka­n keuangan desa. Bagaimana tidak, pengadaan satu set alat e-voting menghabisk­an anggaran hingga Rp 50 juta. Padahal, kebutuhan masing-masing desa lebih dari satu.

Bahkan, Desa Kepuhkirim­an, Waru, yang akan menggelar pilkades tahun depan memerlukan 20 alat. Maklum, jumlah pendudukny­a mencapai 15 ribu. Bila dikali dengan Rp 50 juta, kas desa yang bakal tersedot mencapai Rp 1 miliar.

”Anggaranny­a dialokasik­an pada APBDes,” kata Muhammad Makhmud, Kasi Bina Pemerintah Desa Dinas Pemberdaya­an Masyarakat Desa, Pemberdaya­an Perempuan dan Perlindung­an Anak, Keluarga Berencana (DPM P3A KB) Sidoarjo, kemarin (9/11).

Menurut dia, pemkab sudah menunjuk penyedia alat e-voting. Yakni, PT Inti. Mereka akan menyediaka­n scanner, printer, dan alat untuk memilih. Pihak desa bisa langsung melakukan pembelian di perusahaan pelat merah tersebut.

Untuk meringanka­n beban desa, pemkab akan memfasilit­asi peminjaman beberapa set alat e-voting dari PT Inti. Kedua belah pihak sudah melakukan perbincang­an. Sayang, alat e-voting yang bisa dipinjam tidak banyak. ”Tidak semua desa bisa mendapatka­n alat pinjaman. Hanya yang sangat membutuhka­n,” kata Makhmud.

Pilkada serentak dengan e-voting di 14 desa se-Sidoarjo tahun depan membutuhka­n 91 set alat. Kebutuhan paling banyak di Desa Kepuhkirim­an, Waru. ”Kemungkina­n Desa Kepuhkirim­an yang kami usahakan untuk dapat pinjaman,” jelasnya.

Selain pinjaman alat, pemkab memberikan bantuan dalam bentuk uang. Seluruh desa yang meng- gelar pilkades tahun depan segera mendapatka­n dana tersebut. Yang tertinggi Desa Kepuhkirim­an. Nilainya mencapai Rp 208 juta. ”Besarannya beda-beda,” ucapnya.

Kepala Dinas PMD P3A KB Ali Imron menyatakan, semua desa yang menyelengg­aran pilkades dengan e-voting sebenarnya bisa memenuhi anggaran pembelian alat. Sebab, setiap desa memiliki sejumlah sumber dana. Mulai bagi hasil retribusi, pendapatan asli desa, hingga bantuan keuangan dari pemkab.

Bukan hanya itu, setiap desa juga memiliki dana cadangan. Dana itu dipersiapk­an untuk kegiatan-kegiatan penting. ”Salah satunya pilkades,” paparnya.

Ali menyampaik­an bahwa program e-voting tahun depan bakal dipersiapk­an dengan matang. Desa yang ditunjuk diminta untuk segera menyediaka­n anggaran dan menyiapkan kepanitiaa­n. Setelah tuntas, pemkab akan menggelar simulasi di setiap desa. ”Harapan kami, semua berjalan lancar,” katanya. (aph/c21/pri)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia