Mulai Menghangat, Isu Rotasi Jabatan Panglima TNI
JAKARTA – Isu pergantian panglima TNI akan segera menjadi topik hangat. Sebab, masa tugas Panglima TNI Gatot Nurmantyo akan berakhir Maret tahun depan. Menjelang pergantian itu, Imparsial mengingatkan Presiden Joko Widodo tentang urgensi melakukan rotasi posisi panglima TNI berdasar latar belakang angkatan.
Saran itu disampaikan Direktur Imparsial Al Araf di Jakarta kemarin (10/11). Menurut dia, jika mengacu Undang-Undang TNI Nomor 34 Tahun 2004, panglima TNI sebaiknya dijabat secara bergantian dari tiap-tiap angkatan yang sedang atau pernah menjabat kepala staf angkatan. Itu berarti pergantian panglima TNI saat ini sepatutnya berasal dari angkatan udara atau angkatan laut.
”Rotasi pergantian panglima TNI secara bergiliran antar angkatan itu bukan hanya penting karena menjadi mandat undang-undang, tetapi juga demi membangun soliditas dan profesionalitas di dalam tubuh TNI,” kata Al Araf.
Dia mengingatkan sudah seharusnya presiden segera memikirkan atau mempertimbangkan nama calon panglima TNI pada bulan ini atau selambat-lambatnya bulan depan. Sebab, panglima TNI saat ini tidak lama lagi akan memasuki masa pensiun. ”Penting untuk diingat bahwa proses pergantian panglima TNI nanti membutuhkan persetujuan DPR sehingga membutuhkan waktu untuk proses pergantian tersebut,” ujarnya.
Selain itu, ucap Al Araf, proses pergantian panglima TNI akan berdampak pada penyegaran di dalam tubuh militer. Sebagaimana diketahui, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo adalah perwira angkatan 1982, di mana sebagian besar perwira di angkatannya, baik TNI maupun Polri, sudah pensiun. ”Karena itu, sudah sepatutnya presiden segera memikirkan proses pergantian panglima TNI dalam waktu dekat ini,” tuturnya. (bay/c20/fat)