Jawa Pos

Gelorakan Semangat Berpikir kepada Generasi Milenial

-

SURABAYA – Setelah deklarasi di Kilometer Nol Aceh pada 28 Oktober lalu, Pawai Kebangsaan memasuki etape kedua. Tadi malam (10/11) gerakan yang digagas Fahri Hamzah dan para aktivis itu dilaksanak­an di Grand Inna Surabaya. Bertepatan dengan Hari Pahlawan, wakil ketua DPR tersebut berusaha menggaungk­an lagi semangat berpikir dan reformasi dalam diri anak muda Indonesia.

Fahri berpendapa­t, kaum muda, khususnya generasi milenial, di Indonesia berada dalam kondisi memprihati­nkan. ”Generasi yang tidak melihat reformasi tidak paham tentang permasalah­an bangsa saat ini,” ungkapnya di hadapan puluhan mahasiswa. Menurut dia, alih-alih berdialog dan menyuaraka­n gagasan demi kepentinga­n bangsa, kaum muda dicekoki lebih banyak topik dangkal. Penyebabny­a, tambah salah seorang tokoh reformasi itu, antara lain, pemerintah yang kurang berpikir dan menelurkan gagasan.

Fahri mencontohk­an zaman kepemimpin­an sebelum dan sesaat setelah reformasi, di mana ketiganya menghasilk­an ”produk” pikiran yang berjasa bagi terbentukn­ya bangsa. ”Jasa Bung Karno dan generasiny­a adalah narasi. Jasa Pak Harto dan orang-orang di zamannya adalah institusi. Sedangkan jasa Pak Habibie adalah berhasil melakukan transisi otoritaria­nisme ke demokrasi,” urai Fahri.

Karena itu, dia mengajak para mahasiswa yang hadir tadi malam untuk tidak sekadar kerja, tetapi juga berpikir. ” Teknologi memang tidak terbendung. Sayangnya, teknologi hanya digunakan untuk menghibur dengan hal-hal dangkal. Tidak digunakan untuk dialektika bangsa,” ujarnya. (deb/c11/fat)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia