Indonesia Jembatan Perdamaian Dunia
JAKARTA – Sejak dilantik menjadi utusan khusus presiden untuk dialog dan kerja sama antaragama dan peradaban, Din Syamsuddin aktif bertemu dengan tokohtokoh agama. Kemarin (10/11) Din bertemu dengan President Community of Sant’Egidio Italia Prof Marco Impagliazzo. Apresiasi diberikan Marco Impagliazzo kepada Indonesia yang bisa menjadi jembatan antaragama dan perdamaian dunia.
Pertemuan yang di kantor Sekretariat Negara, Jalan Teuku Umar Nomor 10, itu berlangsung gayeng. Gelak tawa dan canda mewarnai pertemuan tersebut. Sebab, Din sudah lama kenal dengan Marco Impagliazzo. Tokoh organisasi Katolik dunia yang berpusat di Roma tersebut sangat senang bisa datang ke kantor utusan khusus presiden. ’’Indonesia adalah jembatan, bukan tembok,’’ terang Marco.
Menurut dia, lewat jembatan, umat beragama bisa berjumpa tanpa ada rasa takut di antara mereka. Melalui jembatan, umat bisa kaya. Sebaliknya, dengan tembok, mereka akan makin miskin. ’’Di Indonesia, ada Din Syamsuddin yang menjadi jembatan,’’ ujar profesor dari University for Foreigners Perugia tersebut.
Marco menuturkan, Pancasila bisa menjadi contoh bagi negara lain. Sebab, ideologi Pancasila memandang seluruh warga negaranya setara. Tidak ada yang lebih tinggi daripada yang lain. Pancasila menciptakan kerukunan antarumat beragama karena negara mengakui mereka semua. Karena itulah, kata dia, negara lain bisa mencontoh Indonesia dalam menciptakan kerukunan antaragama. ’’Tentu, dalam hidup berdampingan, masalah masih tetap ada. Namun,halitubisadiselesaikan dengan baik,’’ katanya.
Selama ini, kata Marco, pihaknya sering mengundang Din Syamsuddin dalam berbagai pertemuan internasional untuk mengenalkan Pancasila. Bahkan, ada pertemuan khusus yang membahas Pancasila. ’’Kami menjadi duta Pancasila di dunia. Dengan menerapkan Pancasila, Indonesia bisa menjadi jembatan untuk perdamaian dunia,’’ jelasnya.
Sementara itu, Din merasa bangga dengan penghargaan yang diberikan dunia kepada Indonesia dan Pancasila. Menurut dia, kini sudah banyak negara yang belajar dari Indonesia. ’’Bangsa ini harus bisa mencerahkan dunia dengan Pancasila,’’ tuturnya. (lum/c14/fat)