Jawa Pos

Lima Tewas Tertimbun Longsor

-

MUARADUA – Musim hujan datang, longsor pun mulai terjadi di sejumlah tempat di Nusantara. Salah satunya, di Talang Kayu Rimau, Desa Pulau Kemuning, Ogan Kumering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan. Sekeluarga tertimbun material longsor.

Lima di antara tujuh anggota keluarga Ruswandi bin Nawawi, 40, ditemukan tak bernyawa. Mereka yang meninggal itu adalah Ruswandi, 40; Susmita, 35; Alex, 9; Angga, 7; dan Rifki, 4.

Sementara itu, dua anggota keluarga berhasil menyelamat­kan diri. Yaitu Efrianto, 20, dan Juwita, 12. Kini dua korban yang berhasil selamat tersebut menjalani perawatan medis di klinik bidan di Desa Simpang Luas. Kelima korban yang meninggal kemarin sore dikebumika­n dalam satu lubang.

Efrianto yang berhasil selamat menceritak­an, longsor yang menimpa rumahnya tersebut terjadi sekitar pukul 18.00 WIB Kamis (9/11). ”Kejadianny­a saat saya hendak salat Magrib,” katanya.

Longsor diawali dengan pohon tenam raksasa tumbang menimpa rumah. Ketika itu, orang tuanya hendak salat Magrib juga, sedangkan ketiga adiknya tengah berada di kamar.

Pohon besar yang menimpa bagian atas rumahnya tersebut merobohkan atap dan menimpa keluargany­a yang berada di dalam rumah. Lalu, sambung Efrianto, terdengar suara seperti petir yang sangat keras. Tak lama kemudian, material longsor berupa tanah bercampur material pepohonan menimpa rumahnya.

Waktu longsor pertama itulah, dia dan adiknya, Juwita, berhasil lari ke luar rumah. Namun, ketiga saudara dan orang tuanya yang di dalam rumah tertimpa material longsor tanah lumpur bercampur pepohonan.

” Adik aku Angga, Alex, yang kecik Rifki dan emak serta bapak dak sempa lagi keluar. Mereka tertimpo rumah samo tanah,” tutur Efrianto seraya menahan sakit karena luka-luka di tubuhnya.

Longsor berikut makin besar dan menimpa kembali rumah. Saat kejadian longsor ketiga kalinya, dia melompat sambil menarik adiknya berlari menyeberan­gi aliran lumpur hingga ke seberang kebun tempat tinggalnya. ”Aku berlari sambil menarik dan menggendon­g Juwita sampai di seberang,” lanjut Efrianto

Sesampai di kebun tetanggany­a, Narto, itulah, dia meminta tolong Narto untuk membantu menyelamat­kan keluargany­a. Perangkat desa dibantu ratusan warga bahu-membahu mencari keluarga Ruswandi yang hilang ditimpa longsor.

Mereka menggunaka­n peralatan seadanya seperti cangkul dan sekop. Setelah dua jam pencarian, korban pertama, Sumsita, ditemukan. Disusul korban berikutnya, yaitu Rifki. Material longsor setinggi 2 meter sempat menyulitka­n pencarian. (dwa/c25/ami)

 ??  ?? MEDAN BERAT: Warga Kecamatan Sungai Are, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumsel, menggotong korban longsor.
MEDAN BERAT: Warga Kecamatan Sungai Are, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumsel, menggotong korban longsor.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia