Jawa Pos

PT DI Siap Layani 80 Pesanan Nurtanio

Lapan: N219 Terbaik di Kelasnya

-

JAKARTA – Puluhan pesanan untuk pesawat N219 berdatanga­n jauh sebelum pesawat itu diberi nama kemarin (10/11). Baik dar i maskapai penerbanga­n swasta maupun pesanan pemerintah daerah.

’’Pesawat itu memang dirancang untuk terbang di daerah terpencil. Dan, mampu mendarat di landasan sepanjang 400–500 meter,’’ kata Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (DI) Elfien Goentoro kemarin.

Kemarin Presiden Joko Widodo meresmikan nama yang disematkan pada pesawat buatan anak bangsa itu, yakni Nurtanio. Nama Nurtanio dipilih karena merupakan sosok perintis di Lembaga Penerbanga­n dan Antariksa Nasional (Lapan).

Laksamana Muda Udara Anumerta Nurtanio Pringgoadi­suryo adalah kepala Lapan pertama saat berdiri pada 27 November 1964. Namanya juga pernah diabadikan sebagai nama perusahaan PT DI saat kali pertama beroperasi.

Jokowi menuturkan, salah satu hal yang dia teladani dari Nurtanio adalah semangat kerja. ’’Sudah, kita tidak usah ribut-ribut, yang penting kerja,’’ ucap Jokowi menirukan Nurtanio saat meresmikan penamaan pesawat itu di Lanud Halim Perdanakus­uma, Jakarta.

Menurut dia, pesawat yang masih berupa prototipe itu harus segera dikomersia­lkan. ’’Kalau ini sudah selesai seluruhnya, proses berikutnya adalah proses bisnis,’’ tutur mantan gubernur DKI Jakarta tersebut.

Elfien menambahka­n, pihaknya yakin bisa melayani semua pesanan. Produksi akan dimulai pada 2019. ’’Mudah-mudahan awal Juli kami sudah bisa delivery. First customer yang kami deliver adalah Pelita Air Service,’’ terangnya.

Sementara itu, pelanggan kedua yang membeli pesawat yang harga per unitnya mencapai USD 6 juta (sekitar Rp 81 miliar) itu adalah gubernur Kalimantan Utara. Pesanan dari luar Indonesia masih terus dijajaki. Salah satunya dari Meksiko.

Pesawat N219 yang terbang kemarin merupakan prototipe pertama. Rencananya, prototipe kedua selesai pada 2018. ’’Kami akan terus uji coba sampai jam terbangnya minimal 350. Sehingga bisa betul-betul diketahui apa saja kekurangan pesawat tersebut,’’ katanya.

Disinggung mengenai target, Elfien optimistis PT DI bisa memproduks­i hingga 50 pesawat per tahun. Namun, untuk tahuntahun pertama, dia hanya menargetka­n produksi 6–12 unit per tahun.

Mengenai ketangguha­n N219, Kepala Lapan Thomas Djamaluddi­n menegaskan bahwa N219 merupakan salah satu yang terbaik di kelasnya. ’’Ia mampu bermanuver dengan kecepatan yang lambat sehingga cocok untuk terbang di antara pegunungan dan perbukitan,’’ jelasnya.

N219 merupakan pesawat terbesar di kelasnya. Memiliki panjang 16,74 meter; tinggi 6,18 meter; bentang sayap 19,50 meter; dan lebar badan ( fuselage) 1,8 meter. Dengan muatan penuh, berat total N219 mencapai 7 ton. Pesawat 19 penumpang itu juga mampu mengangkut beban hingga 2,3 ton sehingga cocok untuk membawa bahan-bahan pokok. (byu/c5/ttg)

 ??  ?? BUATAN ANAK BANGSA: Presiden Joko Widodo menerbangk­an pesawat kertas di sela pemberian nama pesawat N219 di Lanud Halim Perdanakus­uma, Jakarta, kemarin (10/11).
BUATAN ANAK BANGSA: Presiden Joko Widodo menerbangk­an pesawat kertas di sela pemberian nama pesawat N219 di Lanud Halim Perdanakus­uma, Jakarta, kemarin (10/11).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia