Dari Lord ke Emperor
NICKLAS Bendtner. Namanya pernah identik dengan lelucon dan tingkah kontroversialnya ketimbang seorang striker haus gol. Namanya timbul tenggelam setelah meninggalkan Arsenal. Bahkan, klub dari kasta kedua Inggris seperti Nottingham Forest cukup seumur jagung memiliki pemain 29 tahun itu.
Cerita berubah setelah Bendtner bergabung dengan klub Eliteserien (kompetisi kasta teratas Norwegia) Rosenborg pada Maret lalu. Lord Bendtner, julukan Nicklas Bendtner, seolah terlahir kembali.
Tidak hanya membawa Rosenborg meraih gelar ke-25 Eliteserien bertepatan dengan perayaan seabad klub, Bendtner juga finis sebagai dengan 18 gol. Publik Norwegia pun mengganti julukannya dengan Bendtner Sang Emperor.
Bendtner berharap suksesnya di level klub berimbas bersama timnas. Yakni, meloloskan Denmark ke Rusia tahun depan. ”Itu akan menjadi akhir tahun yang indah dalam karir saya,” ungkap penyerang aktif tersubur di Denmark saat ini (29 gol) dalam wawancaranya dengan
Di laga terakhir kualifikasi Piala Dunia 2018 melawan Rumania (9/10), Bendtner akhirnya menjadi starter kali pertama di era pelatih Age Hareide. Sebelumnya, Bendtner hanya dua kali menjadi subtitusi. (ren/c25/dns) ) The Sun. susahnya lolos ke Piala Dunia. Berbeda dengan saat ini karena saya merasakannya sejak awal,’’ tutur pemain terbaik Tottenham Hotspur musim lalu itu.
Selain Eriksen sebagai bintang utama, Denmark masih memiliki sederet pemain lain yang berada dalam performa terbaik di klub masing-masing. Kjaer bersama Sevilla maupun Andreas Christensen dan Yussuf Poulsen yang musim ini merasakan tampil di Liga Champions. Masingmasing bersama Chelsea dan RB Leipzig. (ren/c5/dns)