Jangan Bergantung Pengalaman
WELLINGTON – Selandia Baru sudah sangat berpengalaman melakoni interkonfederasi di kualifikasi Piala Dunia. Total, sudah tiga kali All Whites, julukan timnas Selandia Baru, menjalani playoff lintas benua. Hasilnya, dua kali lolos dan sekali gagal.
Peru? Playoff melawan Selandia Baru di kualifikasi Piala Dunia tahun ini adalah pengalaman pertama mereka. Tetapi, pengalaman tidak bisa menjadi patokan. Sebab, sepanjang pertemuan melawan wakil Amerika Selatan atau tim dari zona Conmebol, All Whites selalu tumbang
Namun, ada celah yang membuat Selandia Baru bisa memuluskan jalan menuju Rusia ( host Piala Dunia 2018). Yakni, status mereka sebagai tuan rumah pada leg pertama di Westpac Stadium, Wellington, pagi ini. Selain itu, lini pertahanan sedikit rileks menyusul absennya mesin gol Peru, Paolo Guerrero. Bomber 33 tahun tersebut harus absen selama 30 hari karena tidak lolos tes setelah Peru bermain tanpa gol kontra Argentina pada Jumat (6/10). Itu membuat Guererro harus absen di dua leg Peru kontra All Whites.
Absennya Guerrero jelas kehilangan besar. Tidak hanya jadi top scorer dengan lima gol, striker klub Brasil Flamengo tersebut juga menjadi pemain paling sering tampil dengan 17 dari 18 pertandingan kualifikasi di zona Conmebol. Dia juga membukukan dua assist. Ingat, Guerrero juga merupakan top scorer sepanjang masa Peru dengan 33 gol.
’’Saya tidak berpikir bahwa mereka memiliki pemain dengan ketahanan fisik seperti dia (Guerrero, Red). Istimewanya, dia juga cepat nyetel dengan permainan tim,’’ kata pelatih Selandia Baru Anthony Hudson seperti dilansir AP.
Meski begitu, pelatih 36 tahun tersebut tidak ingin terlena dengan absennya Guerrero. Menurut dia, ada beberapa pemain lagi yang bisa membuyarkan ambisi Selandia Baru untuk lolos kali ketiga ke putaran final Piala Dunia setelah 1982 dan 2010.
Hudson lantas merujuk sosok Edison Flores, Christian Cueva, dan Yoshimar Yotun. Tiga pemain tersebut juga mempunyai kontribusi. Flores dan Cueva sudah membukukan masing-masing lima dan empat gol di kualifikasi. Sementara itu, Yotun menjadi pelepas assist terbanyak dengan empat assist.
Hambatan lainnya bagi Peru adalah kelelahan serta perbedaan waktu dan cuaca. Bahkan, pemain Peru rela mengurangi jam tidur mereka untuk beradaptasi dengan suhu di Selandia Baru yang lebih dingin. ’’Kami akan kehilangan karakter pemain seperti Guerrero. Kami pasti bisa menemukan pemain yang bisa mengisi posnya di pertandingan nanti,’’ timpal Edison Flores, gelandang Peru.
Pelatih Peru Ricardo Gareca mengaku bahwa sosok Guerrero belum tergantikan di timnya. Namun, dia sudah menyiapkan penggantinya, yakni Jefferson Farfan. (io/c20/bas)