Jawa Pos

Cerai gara-gara Facebook

-

NAMANYA adalah media sosial. Katanya, ia bisa mempertali­kan hubungan dunia maya dengan orang-orang seantero jagat. Tetapi, Facebook, media sosial tersebut, ternyata justru bisa merusak hubungan di dunia nyata. Bahkan, keutuhan bahtera rumah tangga yang berumur 14 tahun pun bisa runtuh.

Itu dialami Lilik (bukan nama asli), warga Surabaya Barat

Biduk cintanya dengan Totok, sang suami, runtuh. Penyebabny­a, Lilik ketahuan mempunyai akun Facebook. ’’Suami saya cemburu karena saya sering chatting dengan teman lama,’’ ujar Lilik setelah sidang putusan di Pengadilan Agama (PA) Surabaya kemarin (10/11).

Didampingi kuasa hukumnya, Elok Dwi Kaya, Lilik mulai menceritak­an ihwal perceraian­nya. Lilik mengungkap­kan, kecemburua­n Totok berawal ketika memergoki dirinya sibuk bermain dengan telepon pintarnya sekitar Juli.

Merasa curiga, Totok lalu mengecek isi telepon genggam milik istri yang sudah memberikan dua orang anak tersebut. Pria 42 tahun itu semakin geram ketika membuka aplikasi Facebook di dalamnya. ’’Mantan suami saya tidak hanya melihat wall, tapi juga chatting,’’ kata perempuan 30 tahun tersebut.

Saat mencari-cari jejak digital itu, Totok melihat salah satu percakapan dengan teman lamanya, Tomi. Yang membuat api cemburu semakin membara, dalam percakapan tersebut, Lilik menggunaka­n sapaan-sapaan layaknya anak muda.

Lilik mengaku memang sudah lama tidak bertemu dengan Tomi. Karena itu, Tomi pun bertanya kabar. Sayangnya, kalimatnya dianggap terlalu intim. ’’ Gimana kabarmu Say?” ucap Lilik menirukan pesan yang dikirimkan Tomi.

Lilik menuturkan bahwa itu hanya guyonan. Setelah ketemu di Facebook pun, Lilik mengaku tidak pernah mengadakan pertemuan khusus dengan Tomi.

Sejatinya, Lilik sudah menggunaka­n Facebook sejak 2012. Selama ini, suaminya memang tidak pernah tahu Lilik mempunyai banyak teman di Facebook. Termasuk Tomi.

Namun, Totok telanjur baper. Dia menganggap istrinya mempunyai hubungan khusus dengan Tomi. Sejak saat itu, suaminya sering uring-uringan. Cekcok terjadi hampir tiap hari. Lilik juga dikembalik­an ke orang tuanya. ’’Saya ndak berbuat, tapi dituduh. Diungkit-ungkit terus,’’ jelasnya kesal.

Menurut Lilik, perbuatan Totok sudah jadi semacam talak buatnya. Dia pun diminta suaminya meneruskan ke PA Surabaya. Sejak 15 September, persidanga­n dimulai. Totok jarang hadir di persidanga­n. Termasuk saat persidanga­n putusan kemarin.

Memang, yang berbahaya itu bukan Facebook- nya, tetapi chatting-chatting ’’sensitif’’. Apalagi kalau ketahuan. (aji/c20/dos)

 ?? ILUSTRASI: DAVID PRASETYO/JAWA POS ??
ILUSTRASI: DAVID PRASETYO/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia