Jawa Pos

Walau Aktif, Badan Tetap Fit

Pentingnya gaya hidup sehat harus disadari dan diterapkan sejak muda. Dengan begitu, kualitas hidup makin optimal sekaligus menjadi investasi untuk masa tua.

-

SITUASI yang dihadapi masyarakat urban sekarang lebih kompleks ketimbang zaman dulu. Paparan polusi kini makin tinggi, belum lagi godaan makanan siap saji yang kurang nutrisi serta tinggi pengawet dan pewarna. Sering kali ketika ”dikepung” kesibukan dan macetnya jalanan, pilihan yang diambil adalah yang paling mudah, yakni makanan instan. Dokter Dewi Ema Anindia menuturkan, pola hidup sehat harus menjadi kebiasaan dan kebutuhan. ”Makan seimbang, istirahat cukup, aktivitas fisik, dan olahraga,” urainya saat dijumpai di The Gunawarman, Jakarta Selatan, pada Rabu (8/11). Tak jarang karena kesibukan atau sengaja, seseorang melewatkan sarapan. ”Padahal, sarapan adalah the most important meal of the day. Karena bisa menjaga energi sepanjang hari,” lanjut dokter yang berpraktik di Aditya Medical Centre tersebut. Menghilang­kan sarapan justru berisiko kadar gula lebih tinggi hingga obesitas.

Sarapan idealnya seperti apa? Terdiri atas karbohidra­t kompleks, protein, sayur, dan buah. Mengapa karbohidra­t kompleks? Karena kaya akan kandungan serat baik serta membuat tubuh kenyang lebih lama.

Makan siang boleh agak ”bebas”, tapi tetap bijak. Kurangi cara pemasakan digoreng (makanan berkoleste­rol tinggi). Sertakan sayur dan buah. Begitu pula makan malam.

Antara jam sarapan dan makan siang serta makan siang ke makan malam, kalau merasa lapar, pilih snack yang sehat. Bisa potongan wortel yang di- steam atau segelas jus. Jadi, tidak diperlukan diet yang ekstrem. ”Prinsipnya, kalori yang masuk sama dengan kalori yang keluar,” tegas pemilik akun Instagram @dr.dewiemaani­ndia itu.

Cara efektif untuk membakar kalori adalah berolahrag­a. Dalam seminggu, usahakan setidaknya 2–3 kali berolahrag­a. ”Pesan penting untuk remaja, banyak energi lebih baik disalurkan untuk berolahrag­a,” lanjut dokter yang kerap melakukan kegiatan sosial tersebut.

Poin berikutnya istirahat. Itu juga yang sering kali sulit dipenuhi. Tuntutan pekerjaan membuat istirahat yang idealnya 7–8 jam jauh berkurang. ”Saya pun sering sif malam. Tapi, besoknya harus digantikan tidurnya,” beber alumnus FK Universita­s Pelita Harapan tersebut.

Yang tak kalah penting adalah manajemen stres. Lakukan apa yang jadi hobi. Juga, otak harus terus berpikir. Dia punya contoh. Sang oma, Prof Dr Conny R. Semiawan, merupakan guru besar Universita­s Indonesia dan masih mengajar di usia 87 tahun. Dengan pola hidup sehat dan aktif, banyak manfaat yang akan dituai di usia lanjut. Salah satunya badan tetap fit. Plus, memberikan kualitas hidup yang lebih baik. (nor/c11/jan)

 ??  ?? Jadikan Hidup Sehat sebagai Investasi BERMANFAAT: Dokter Dewi Ema Anindia selalu menjaga asupan nutrisi untuk tubuhnya. Ketimbang gorengan, dia memilih jus untuk dikonsumsi.
Jadikan Hidup Sehat sebagai Investasi BERMANFAAT: Dokter Dewi Ema Anindia selalu menjaga asupan nutrisi untuk tubuhnya. Ketimbang gorengan, dia memilih jus untuk dikonsumsi.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia