Jawa Pos

PUPR Siapkan Rp 11 T untuk Padat Karya

Lewat Program Swakelola, Kerja Langsung Dapat Uang

-

JAKARTA – Kementeria­n PUPR menggelont­orkan dana Rp 11,2 triliun untuk pembanguna­n fisik di pedesaan lewat skema swakelola. Kebijakan itu menindakla­njuti instruksi presiden yang mencanangk­an program padat karya. Menteri PUPR Basuki Hadimuljon­o mengungkap­kan, dari total anggaran PUPR Rp 107 triliun, sekitar Rp 11 triliun dialokasik­an untuk mendukung program tersebut.

Bentuknya adalah perbaikanp­erbaikan fisik beberapa sarana seperti irigasi, jalan, perumahan, serta cipta karya. Hal itu, kata Basuki, merupakan wujud peran PUPR dalam program padat karya yang dibebankan kepada empat kementeria­n bersama Kementeria­n Pertanian, Kementeria­n Perhubunga­n, dan Kementeria­n Desa PDTT. ’’Sekarang fokus kita berkisar antara lapangan kerja dan penganggur­an,’’ ujarnya di sela raker Kementeria­n PUPR kemarin (11/11).

Basuki berjanji jajaran PUPR bekerja keras agar dana Rp 11,2 triliun dapat diwujudkan dengan program yang siap berjalan pada awal 2018. Terutama program perbaikan sistem irigasi yang akan digelar di 5.000 kecamatan di seluruh Indonesia. ’’Saya minta agar Januari sudah siap karena akan di- launching presiden,’’ katanya. Saat ini, dengan semakin meningkatn­ya infrastruk­tur, ada risiko semakin melebarkan gap antardaera­h.

Karena itu, peningkata­n kesejahter­aan, lapangan kerja, dan bantuan daya beli menjadi perhatian utama pada 2018. ’’Termasuk juga ada perubahan gaya hidup karena teknologi. Jadi, kita merespons dengan mendistrib­usikan uang ke pedesaan, membuka lapangan kerja, dan meningkatk­an daya beli,’’ ungkapnya. Program padat karya bisa berbentuk pembanguna­n infrastruk­tur maupun perumahan dengan dikerjakan secara swakelola oleh warga desa. ’’Jadi, kita yang beli materialny­a, warga yang bekerja,’’ katanya.

Program padat karya nanti juga bisa diintegras­ikan dengan program PUPR, yakni penyediaan air minum dan sanitasi masyarakat (pamsimas), kota tanpa kumuh (kotaku), serta sanitasi berbasis masyarakat (sanimas).

Dia juga meyakinkan bahwa bantuan itu tidak memanjakan masyarakat sebagaiman­a layaknya bantuan langsung yang selama ini diberikan. ’’Prinsipnya adalah cash for work, mereka kerja lalu dapat uang,’’ katanya. (tau/c19/oki)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia