Kejar Hoki Lewat Hockey
Maksimalkan Presentasi saat Penjurian UBS Zetizen Avenue
SETELAH bikin karya yang cozy, kemarin peserta UBS Zetizen harus Avenue mempresentasikannya para di depan juri. Eits, nggak sekadar menjelaskan, mereka harus meny ampaikan presentasinya dengan menarik. Hadi Sumartono, design promotion PT UBS, menjelaskan bahwa penilaian nggak hanya dilihat dari segi fisik karya. ’’Mereka harus menunjukkan performa saat terbaik presentasi,’’ ujarnya. Karena kriteria penilaian yang nggak mudah, para peserta berusaha juri mengajak untuk mengeksplorasi dengan karyanya sangat detail. Salah satunya adalah SMAN 1 Kedungwaru, Tulung- agung. Sekolah yang punya julukan Smariduta tersebut mengajak untuk para juri bermain hockey di avenue- ’’Di Tulungagung, nya. baru sekolah kami yang punya eksk ul hockey dan berprestasi,’’ ujar Reza Ummam, tim, ketua saat menjelaskan karyanya kepada Hadi. Bukan cuma Reza, tiap anggota tim satu itu punya giliran untuk menjelaskan karyanya kepada juri. ’’Kami kan satu tim. Setiap anggota harus menguasai sa tu materi. Ada yang bagian menjelaskan surprise box, ada yang harus ngajarin teknik dan hockey, lain sebagainya,’’ jelas Vicka, Gaymas salah seorang anggota. Yap, usah a Smariduta untuk mempresentasikan karyanya berhasil bikin tim juri betah berlama- avenue- lama di nya. ’’Mereka tahu potensi sekolahnya sehingga bisa menjelaskannya dengan baik,’’ tutur Hadi. Nggak mau kalah, SMA Sejahtera Surabaya juga berusaha mencuri perhatian juri. Tim yang punya konsep koperasi masa depan itu mengajak juri untuk bermain di avenue mereka. ’’Kami ajak juri untuk mencoba mesin ATM dan vending machine buatan tim kami,’’ ujar Amaniatus Safina, ketua tim. Dalam penjurian tersebut, Hadi menekankan bahwa orisinalitas dan kreativitas karya jadi poin penting penilaian. ’’Walaupun bentuk bagus, fisiknya tapi kalau nggak orisinal, sama aja,’’ ya terangnya. (may/c22/als)