Air Mancur Menari ITS Jadi Landmark Baru Surabaya
SURABAYA – Pembangunan monumen air mancur menari oleh alumnus teknik sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) resmi berjalan kemarin (11/11). Wali Kota Tri Rismaharini beserta mantan menteri pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud) sekaligus mantan Rektor ITS Muhammad Nuh hadir dalam peluncuran proyek tersebut.
Air mancur itu dipersembahkan untuk warga Surabaya. Proyek tersebut bakal dikerjakan selama enam bulan. Saat ulang tahun Surabaya pada 31 Mei 2018, air mancur itu bakal jadi kado untuk warga. Kado tersebut diberikan meski yang merayakan dies natalis ke-60 adalah teknik sipil ITS.
Risma sendiri adalah alumnus ITS jurusan arsitektur. Dalam perayaan dies natalis itu, Risma mengatakan tidak bisa memberikan kado berupa materi. ’’Saya hanya bisa membawa nama ITS keliling dunia,’’ ujar wali kota dua periode itu. Dia lantas menyebutkan sejumlah penghargaan yang diterima. Bulan lalu Surabaya mendapat penghargaan Global Green City dari PBB. Adapun dua bulan lalu giliran UNESCO yang memberikan penghargaan Learning City.
Menurut Risma, semua penghargaan itu banyak disumbang ITS. Sebab, sebagian besar pejabat pemkot adalah alumnus ITS. Mulai dirinya, Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana, Sekkota Hendro Gunawan, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Agus Imam Sonhaji, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Erna Purnawati, hingga Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRK CKTR) Eri Cahyadi. ’’Itu enggak by design. Memang sudah aslinya begitu,’’ ucap Risma, lantas disambut riuh tepuk tangan alumnus yang hadir.
Risma yakin hasil karya ITS tersebut akan unik. Masyarakat pasti ingin tahu. Karena itu, saat dibuka nanti, bundaran ITS bakal ramai dikunjungi. Risma sudah menyiapkan pasukan satpol PP agar keramaian tersebut tidak diikuti menjamurnya pedagang kaki lima (PKL).
Rektor ITS Prof Joni Hermana menegaskan, air mancur itu bakal dibuka untuk umum meski ada di lingkungan kampus. Itu sudah jadi konsekuensi karena air mancur tersebut bakal jadi landmark kota yang baru. ’’Masyarakat silakan datang. Ini untuk umum,’’ tegasnya. Agar tidak terjadi kemacetan, Joni mengusulkan adanya perubahan pengaturan lalu lintas.
Sebagaimana diberitakan, air mancur tersebut bakal dibangun oleh alumni Teknik Sipil ITS. Letaknya berada di depan kampus ITS di Jalan Sukolilo. Di sana sudah disiapkan lahan seluas 1.000 meter persegi. Air mancur itu akan dilengkapi LED 10.000 lumens warna-warni. Semburan air bakal membentuk monumen statis setinggi 12 meter dengan diameter taman air mencapai 30 meter.
Pembangunan air mancur menari tersebut menelan biaya Rp 3 miliar. Seluruh biaya pembangunan merupakan sumbangan dari Ikatan Alumni Teknik Sipil ITS. (sal/c15/oni)