Jawa Pos

Nikmati Wisata Mangrove Bengawan Solo

-

GRESIK – Ratusan perahu memadati Sungai Bengawan Solo yang masuk kawasan Desa Pangkahwet­an, Ujungpangk­ah, kemarin (11/11). Aksi sorak-sorak terdengar saat lomba dayung berlangsun­g. Cuaca panas tidak menyurutka­n semangat peserta untuk mengayuh pe rahu. Mereka adalah peserta yang meramaikan Festival Muara Bengawan Solo (FMBS) 2017.

Selain lomba dayung, panitia FMBS menyiapkan hiburan rakyat. Ada pertunjuka­n seni kentrung dan drum band di sepanjang jalan masuk muara. Pencinta dangdut pesisir ikut meramaikan acara tersebut. ’’ Festival ta hun ini terasa istimewa. Kami mengenalka­n tempat wisata baru,’’ ujar Duta Wisata Pangkahwet­an Mufti Setiawati saat ditemui di atas kapal.

Mufti sempat mengajak jalan-jalan sambil mengenalka­n tempat rekreasi baru di Pangkahwet­an. Wisata mangrove dirancang sekitar 1 kilometer dari perkampung­an. Saat ini pembanguna­nnya masih 40 persen. Untuk masuk, pengunjung lebih dulu naik perahu sekitar 30 menit. Kapal kecil menyusuri Bengawan Solo. ’’Kami punya lahan mangrove 30 hektare. Nanti dikembangk­an lebih baik,’’ tutur Kepala Desa (Kades) Pangkahwet­an Syaifullah Mahdi.

Lelaki yang akrab disapa Sandi itu menambahka­n, beberapa spot khusus akan dibangun. Mulai arena outbound, pemancinga­n, perkampung­an kecil, hingga pusat kuliner. Sandi menyatakan, FMBS yang diselengga­rakan kali kelima tersebut mulai dikenal banyak orang. Karena itu, pengunjung­nya membeludak. Sebagian wisatawan datang dari luar daerah. Penduduk Pangkahwet­an berjumlah 9.700 orang. Sebagian besar hidup dari melaut.

Wabup Gresik Moh. Qosim yang ikut hadir mengingatk­an pentingnya desa untuk memiliki aset wisata. Masyarakat harus kompak mengembang­kan lokasi rekreasi. ’’Kalau memang sungainya dibuat wisata, harus dirawat. Tidak boleh dikotori,’’ kata Qosim setelah menandatan­gani pembukaan wisata mangrove. (hen/c15/dio)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia