Jawa Pos

Tantangan Bisnis Berbasis Riset

-

BISNIS berbasis riset selalu membutuhka­n waktu untuk berkembang. Termasuk GC Helmet yang membutuhka­n formula yang tepat dalam meracik bio composite. Awalnya limbah sawit dibersihka­n, lalu dikeringka­n. ”Kemudian, kita cacah sampai ukuran tertentu sesuai standar kita. Proses itunya yang lama, hampir sebulan,” ujar Gema. Setelah proses tersebut, bio composite diinjeksi ke dalam material helm.

Menurut Gema, usaha yang dia rintis sejak dua tahun lalu itu masih tergolong industri kecil. Mesinnya masih pas-pasan dan tenaga produksiny­a juga masih minim. Dia pun terbuka terhadap investor. ”Pasar sudah tertarik dan siap menerima. Tinggal bagaimana memenuhi pasarnya itu yang masih butuh proses,” kata Gema. Saat ini dia hanya mampu memproduks­i 500 unit per semester.

Selain online, GC Helmet melakukan pemasaran lewat pameran-pameran. ”Kita juga sudah lolos SNI, tapi belum dapat sertifikat­nya. Sebab, untuk dapat sertifikat SNI, kita harus memiliki badan hukum,” ujarnya. Saat ini Gema sudah membentuk PT untuk mengelola green composite. ”Sekarang masih proses untuk dapat legalitasn­ya,” tambahnya.

Selain itu, Gema masih perlu memperkuat sisi pemasaran. ”Tetapi, kami sangat bersyukur respons masyarakat sangat bagus dan banyak yang tertarik. Bahkan, dalam tiga hari, kami pernah menjual sampai 50 unit GC Helmet,” ujarnya.

Menurut Gema, untuk memulai bisnis, dibutuhkan tenaga yang cukup besar. Intinya, harus ada konsistens­i. ”Banyak pengusaha pemula yang awalnya semangat, kemudian menemukan hambatan, akhirnya loyo dan menyerah,” tuturnya. (car/c17/sof)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia