Jaga Semangat Juang lewat Gerak Jalan Tradisional 2017
Sejak dekade 70-an, Pemerintah Kabupaten Ngawi punya cara unik dan khas dalam memperingati Hari Pahlawan setiap 10 November. Yaitu sebuah Gerak Jalan Tradisional yang diikuti seluruh elemen masyarakat dan aparatur pemerintahan. Untuk tahun ini, event ters
GERAK Jalan Tradisional merupakan salah satu event yang sangat dibanggakan masyarakat Ngawi. Kecintaan tersebut dibuktikan dengan kehadiran publik di sepanjang rute Lapangan Sawo, Karangjati, hingga Alun-Alun Merdeka Ngawi sejak pagi. Parade tersebut juga menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat.
Bupati Ngawi Budi ”Kanang” Sulistyono hadir memimpin langsung Gerak Jalan Tradisional 2017. Kanang didampingi Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar dan para kepala SKPD Kabupaten Ngawi. ”Motivasi utama dihelatnya evet tersebut adalah agar masyarakat turut merasakan perjuangan para pahlawan yang rela mengorbankan apapun demi kemerdekaan bangsa. Serta menanamkan semangat juang para pahlawan yang berjuang melawan penjajah dulu,” jelasnya.
Gerak Jalan Tradisional tahun ini hadir dengan konsep lebih dan spektakuler. Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Ngawi Yulianto Kusprasetyo secara teknis memaparkan ada beberapa terobosan baru. Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Ngawi selaku penyelenggara acara selalu update agar acara tersebut selalu relevan.
Inovasi pertama adalah rute. Pada tahun sebelumnya, titik start berada di Monumen Soerjo dan berakhir di Alun-alun Merdeka Ngawi. Tahun ini, rute yang dipilih lebih menantang. Yakni, Lapangan Sawo, Karangjati, sebagai titik start dan finish di Alun-alun Merdeka Ngawi dengan rute sejauh 22,5 kilometer.
”Kedua, untuk pertama kalinya event ini open atau terbuka untuk umum, jadi semua orang bisa ikut dan bisa berpartisipasi tak terbatas wilayah. Dan, mulai tahun ini juga, ada dua kelas, yakni kelas tim dan perorangan. Sehingga tahun ini pesertanya lebih banyak,” papar Yulianto.
Antusiasme masyarakat dari tahun ke tahun pun mengalami tren positif. Tahun ini, ribuan orang turut andil menyukseskan acara tersebut baik dari dalam Kabupaten Ngawi maupun luar pulau. Total, ada 161 tim yang terdiri dari pelajar dan umum. Sedangkan di kelas perorangan ada 73 peserta yang berpartisipasi. ”Bahkan ada peserta tertua dengan umur 78 tahun yang ikut Gerak Jalan Tradisional ini,” ungkap Yulianto.
Fungsi menjalin persatuan dan kesatuan yang diemban Gerak Jalan Tradisional 2017 sangat terasa lewat asal peserta. Beberapa daerah pun mengirim peserta seperti Ponorogo, Tanggerang, Bekasi, Madiun, dan Magetan. Silaturahmi pun terjalin erat.
Sementara itu, peserta diberangkatkan langsung oleh Bupati Ngawi Kanang dari Lapangan Sawo tepat pukul 08.00 WIB. Raut kegembiraan dan penuh semangat yang ditampakkan para peserta seakan tidak menghiraukan jauhnya rute serta panas yang menyengat.
Kanang yang juga ikut menjadi peserta itu pun mengapresiasi semangat masyarakat dalam mengikuti kegiatan Gerak Jalan Tradisional tersebut. Antusiasme tinggi dari tahun ke tahun tersebut tidak luntur. Menurutnya, itulah cerminan semangat juang yang patut ditunjukkan masyarakat modern. ”Semangatnya luar biasa. Semua komponen masyarakat Ngawi tumpah ruah jadi satu. Saya bangga,” paparnya.
Pria yang juga akrab disapa Mbah Kung itu pun berpesan agar masyarakat terus menjaga kobaran semangat tersebut. Sebab, hal itu dapat menjadi modal penting mempertahankan kemerdekaan. Dengan semangat serta kekompakan, generasi penerus pun dapat lebih mudah mewujudkan cita-cita demi mensejahterakan Bangsa Indonesia.
Acara-acara spesial akan terus dihelat Pemkab Ngawi dalam waktu dekat. Pada 18 November 2017 akan diadakan Gowes Pesona Nusantara. Event tersebut merupakan bentuk sinergi antara Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Ngawi dan Kementerian Pemuda dan Olah Raga RI. (zul/kkn)