Hutan Banyu Nget Jadi Wanawisata
TRENGGALEK – Perum Perhutani meluncurkan Canopy, brand baru sistem pengelolaan wisata alam di wilayah Perhutani, kemarin (12/11). Peluncuran tersebut dilakukan serentak di dua lokasi yang berbeda, yakni Kawah Putih di Ciwidey, Jawa Barat, dan Banyu Nget di Trenggalek, Jawa Timur. Kegiatan itu sekaligus mendukung program pemerintah sebagai destinasi wisata dunia dengan target kunjungan 20 juta wisatawan pada 2020.
Dirut Perum Perhutani Denaldy M. Mauna dalam rilis resminya mengungkapkan, Canopy menjadi identitas yang akan menaungi beragam karakter wisata alam Perhutani dengan jaminan standar produk, pelayanan, dan pe- ngelolaan yang profesional dan berkualitas. Terdata, saat ini jumlah wisata di area Perhutani lebih dari 232 destinasi. Jumlah tersebut akan terus dimaksimalkan dengan melakukan standardisasi yang lebih profesional dan berkualitas. ”Ini adalah transformasi bisnis perusahaan keempat, yakni restrukturisasi bisnis,” katanya.
Pendapatan Perhutani dari bisnis wisata hingga triwulan ketiga 2017 mencapai Rp 90,42 miliar atau 80 persen dari target RKAP 2016 dengan jumlah kunjungan 7,3 juta wisatawan. Ada peningkatan sekitar 160 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Denaldy menambahkan, meskipun kontribusi bisnis wisata masih relatif kecil dibanding bisnis kayu dan gumrosin, pihaknya yakin rebranding ecotourism akan mendongkrak pendapatan perusahaan pada 2018.
Sementara itu, Kadivre Perhutani Jatim Sangudi Muhammad di lokasi peluncuran brand Canopy menjelaskan, Banyu Nget dipilih karena banyak wahana yang bisa dinikmati pengunjung di sana. Misalnya, air hangat, air terjun, flying bike, dan hammock. ”Untuk menunjang wanawisata tersebut, kami bekerja sama dengan salah satu perbankan sehingga pembayaran tiket masuk bisa menggunakan e-money,” jelasnya. (hai/ed/tri/c21/end)