Jawa Pos

Ganti Pipa agar Air Layak Konsumsi

-

SURABAYA – Di sepanjang Middle East Ring Road (MERR) dan Jalan Raya Kenjeran bertumpuk pipa hitam milik PDAM. Meski warnanya legam, kualitas pipa polyethyle­ne (HDPE) itu ternyata lebih baik ketimbang kebanyakan pipa PDAM yang tertanam saat ini. Kualitasny­a Artinya, air yang mengalir di pipa tersebut aman dikonsumsi.

Direktur Operasiona­l (Dirops) PDAM Dody Soedarjono menerangka­n bahwa sebentar lagi seluruh pipa yang sudah uzur bakal diganti dengan pipa HDPE. Selain food grade, pipa tersebut lebih tahan terhadap tekanan. Sebab, sifatnya lentur. Jika ditanam di bawah aspal, pipa itu juga lebih awet

”Bisa bengkok, ditekuk-tekuk,” jelasnya. Saat ini, total panjang pipa PDAM 5.600 kilometer. Nah, setiap tahun penggantia­n pipa hanya 10 kilometer. Untuk tahun depan, PDAM meningkatk­an kuantitas penggantia­n pipa tersebut. Dalam rencana anggaran keuangan PDAM 2018, telah disediakan anggaran untuk penggantia­n 100 kilometer pipa. Sepuluh kali lipat dari biasanya.

Dengan target penggantia­n pipa 100 kilometer per tahun, peremajaan pipa tuntas dalam waktu 56 tahun. Jika PDAM hanya mengganti 10 kilometer pipa per tahun, peremajaan pipa baru terjadi 560 tahun lagi.

PDAM juga berupaya mengganti metode pemasangan pipa. Tujuannya, arus lalu lintas tidak terganggu. Misalnya, teknik horizontal directiona­l drilling (HDD) pada pemasangan pipa di MERR, Jalan Raya Kenjeran, dan Panglima Sudirman. Tanah hanya dikeruk di sejumlah titik. Pipa dipasang dengan cara disuntikka­n. Karena bagian jalan yang termakan proyek hanya sebagian, kendaraan pun tetap leluasa melintas.

PDAM terus mendata pipa-pipa yang sudah uzur dan sering bocor. Maklum, saat ini pipa peninggala­n Belanda pada 1903 itu masih dipakai. Jangan heran, gangguan pipa bocor pun sering terjadi.

Kebocoran pipa terjadi karena produksi PDAM meningkat nyaris 1.000 liter per second (lps) dalam dua bulan belakangan. Produksi meningkat dari 9.900 lps menjadi 10.830 lps. Produksi meningkat 10 persen, tetapi kondisi perpipaan tetap. Otomatis, tekanan pada sebagian pipa lebih tinggi daripada biasanya.

Penggantia­n pipa food grade tersebut juga memiliki tujuan. Selama ini, hanya ada 27 persen pelanggan yang mau meminum air PDAM. Itu pun setelah dimasak. Sebagai perusahaan air minum, PDAM memang seharusnya menyediaka­n kualitas air layak konsumsi tanpa harus dimasak.

Dalam rencana anggaran 2018, PDAM menganggar­kan Rp 3 miliar untuk memulai langkah tersebut. Proyek zona air minum (ZAM) pertama bakal dibangun di Ngagel Tirto. Sebanyak 300 pelanggan akan mendapatka­n air istimewa. Layak minum langsung dari keran. ”Anggaran itu tetap kita masukkan. Berjagajag­a jika perjanjian dengan Jepang batal,” jelas alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.

Saat ini PDAM masih menunggu kepastian kerja sama dengan Jepang. Jika berhasil, teknologi dan pendanaan proyek ZAM bakal dibantu Jepang. Anggaran Rp 3 miliar itu bisa dialihkan ke sektor lain. (sal/c6/git)

 ??  ?? high density food grade.
high density food grade.
 ?? SALMAN MUHIDDIN/JAWA POS ?? SIAP PASANG: Pipa HDPE milik PDAM siap ditanam di sejumlah titik di Jalan MERR.
SALMAN MUHIDDIN/JAWA POS SIAP PASANG: Pipa HDPE milik PDAM siap ditanam di sejumlah titik di Jalan MERR.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia