Penjurian Kedua Lebih Ketat
SURABAYA – Penjurian tahap kedua dalam program Surabaya Green and Clean (SGC) 2017 dimulai hari ini (13/11). Sebanyak 150 kampung akan diseleksi hingga mengerucut tinggal 115 kampung.
Dua tim juri akan disebar hingga 21 November. Tiap kampung dinilai sesuai dengan kriteria yang ditetapkan panitia. Kebersihan dan pengelolaan lingkungan masih menjadi kriteria utama. Untuk kategori berkembang, maju, dan jawara, Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) wajib ada.
Jika sebelumnya IPAL hanya dilihat prosesnya, dalam penjurian tahap kedua, akan ada pengujian. Tujuannya, mengetahui kualitas air yang dihasilkan IPAL. Tim juri akan membawa alat tersebut saat keliling kampung. Jadi, air yang dihasilkan bukan hanya asal jernih, tapi juga harus berkualitas.
Tahun ini nilai khusus diberikan kepada kampung yang berhasil menerapkan pertanian perkotaan. ”Namun, itu khusus kategori berkembang, maju, dan jawara,” ujar Motivator Lingkungan dari Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Pemkot Adi Candra.
Pada penjurian pertama, anggota tim juri melibatkan lima lembaga. Yakni, DKRTH, dinas kesehatan, dinas lingkungan hidup (DLH), dinas ketahanan pangan dan pertanian (DKPP), serta LSM Tunas Hijau.
Masing-masing juri menetapkan kriteria sesuai dengan kompentensi. Misalnya, dinas kesehatan berfokus pada penanganan jentik nyamuk. Apalagi, saat ini memasuki musim hujan. Kriteria tersebut sangat ketat penilaiannya. (gal/c21/oni)