Napak Tilas Kenang Kiai Nawawi
SIDOARJO – Ribuan orang berkumpul di petilasan KH Nawawi Sabtu malam (11/11). Tepatnya di Dusun Sumantoro, Desa Plumbungan, Sukodono. Tempat gugurnya pejuang kemerdekaan itu ditandai dengan batu nisan. Massa bersiap-siap untuk mengikuti napak tilas perjuangan para santri yang dipimpin KH Nawawi menuju ke Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nawawi di Mojokerto.
Massa menyemut di Jalan Sambungrejo hingga merapat ke Jalan KH Nawawi yang berada di depan Balai Desa Plumbungan. Kegiatan tersebut dilakukan dengan berjalan kaki. Jarak tempuhnya menca- pai 40 kilometer. Napak tilas itu diikuti berbagai kalangan. Mulai santri, pemuda karang taruna, organisasi masyarakat (ormas), sampai masyarakat umum.
Sebelum start, disuguhkan aksi teatrikal yang mengisahkan gugurnya KH Nawawi saat melawan tentara Belanda. Dalam aksi tersebut, digambarkan kesaktian KH Nawawi. Misalnya, kebal terhadap tembakan. Akhirnya, sembari dirantai besi, KH Nawawi gugur karena luka tusukan di bagian leher. Di petilasan itulah sang pahlawan gugur.
Kades Plumbungan Khusni menjelaskan, napak tilas dalam rangka mengenang gugurnya KH Nawawi sudah menjadi tradisi tahunan di desanya. ’’Ini bentuk penghormatan kami kepada para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa,” ujarnya dari atas panggung.
Plt Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Pemkab Sidoarjo Djoko Supriyadi menuturkan, napak tilas perjuangan KH Nawawi itu sangat positif. ’’ Ini sudah kali keenam dan harus dilestarikan. Layak masuk agenda pemerintah karena bisa mempererat hubungan dengan santri dan pemkab terkait,” ucapnya. (via/c18/hud)