Berinovasi dengan Galaksi
JURI CARI PERHIASAN YANG PUNYA TEROBOSAN BARU
’’PERHIASAN itu meski sederhana kalau ada inovasi yang mengejutkan akan punya nilai lebih,’’ tutur Erwin Suganda, creative director PT UBS. Kesan itu muncul setelah Erwin dan tim juri menilai karya para peserta UBS Zetizen Jewelry Display 2k17. Yap, demi meraih nilai plus, para peserta harus menunjukkan inovasi dari karyanya di depan tim juri.
Menariknya, para peserta ternyata punya beragam ide kreatif untuk mengemas perhiasannya dengan unik. Misalnya, yang dilakukan tim asal SMA Ta’miriyah Surabaya. Tim satu itu sukses bikin perhiasan simpel dengan unsur
surprise di dalamnya. Ya, mereka membuat kalung dengan dua motif berbeda. ’’Satu sisi liontinnya punya motif galaksi. Nah, kalau liontinnya dibalik, motifnya bakal berbentuk bunga,’’ jelas Syarif Assegaf, ketua tim.
Bukan cuma itu, Syarif dan timnya juga mengemas perhiasan bernama Novae Terrae tersebut sehingga bisa berubah warna. ’’Liontin di kalung kami punya gradasi warna biru, ungu, dan hijau yang bisa berubah warna kalau dilihat dari sisi berbeda,’’ ungkap Syarif.
Ternyata teknik gradasi warna itu didapatkan dengan menggunakan spray paint khusus. ’’Sebenarnya kami terinspirasi dari planet Kepler-186F’’ ujar Syarif.
Bahan perhiasan keren tersebut ternyata bukan dari barang yang mahal. Syarif dan timnya membuatnya dengan memanfaatkan kancing jas. ’’Kancing jas dipilih kami karena punya bentuk lingkaran sempurna yang sesuai dengan bentuk planet,’’ kata Syarif. Untuk bikin karya tersebut, tim satu itu butuh waktu sepuluh hari.
Nggak mau kalah dari karya SMA Ta’miriyah Surabaya, perhiasan milik SMA Sejahtera Prigen, Pasuruan, juga memberikan kejutan yang unik. Mereka berhasil membuat gelang yang punya sensor dan lampu berkelip-kelip. ’’Jadi, kalau gelangnya dipakai, otomatis lampunya nyala,’’ terang Farah Rahma, salah seorang anggota tim.
Ternyata lampu yang digunakan diambil dari mainan anak-anak yang punya sensor sentuh. Untuk membikinnya, Farah dan empat temannya memanfaatkan botol plastik soda bekas yang dibakar dan dibentuk kelopak bunga. ’’Kami pakai barang bekas sekalian untuk mengurangi sampah plastik,’’ ucap Farah.
Melihat kreativitas para peserta, Erwin pun melontarkan komentar positif. ’’Eksplorasi mereka udah makin gila. Mereka berani memanfaatkan teknologi untuk menghasilkan karya,’’ tutur Erwin.