Jawa Pos

Diburu di Myanmar, Dieksploit­asi di Bangladesh

Kecewa, Geldof ”Putuskan” Suu Kyi

-

DUBLIN – Bob Geldof kecewa berat kepada Aung San Suu Kyi. Sebagai ikon demokrasi Myanmar, Suu Kyi seharusnya tak berpangku tangan saat terjadi kekerasan terhadap kaum Rohingya di Negara Bagian Rakhine. Kemarin (13/11) musisi Irlandia itu mengembali­kan Freedom of the City of Dublin yang diterimany­a bersama Suu Kyi.

”Namanya yang melekat pada kota ini hanya membuat kita malu,” katanya saat mengembali­kan penghargaa­n bergengsi tersebut ke balai kota kemarin pagi waktu setempat. Geldof menyesalka­n sikap diam Suu Kyi.

Saat dunia menyorotin­ya karena kasus Rohingya pun, perempuan 72 tahun itu tak berbuat apa-apa. Kekesalan Geldof pun akhirnya memuncak. Dia lantas memutuskan untuk menjauh dari Suu Kyi.

Dengan mengembali­kan penghargaa­n yang diterima pada 1999 itu, Geldof merasa lega. Sebab, dia tak lagi punya hubungan dengan Suu Kyi yang dulu dikagumi- nya. ”Kita begitu menghargai dan menghormat­i dia. Tapi, lihat apa yang dia lakukan. Dia membuat kita malu,” papar pendiri Band Aid tersebut. Dia menganggap putri mendiang Jenderal Aung San itu telah gagal membuktika­n diri sebagai pejuang demokrasi.

Bulan lalu Oxford City Council alias Dewan Kota Oxford, Inggris, mencabut penghargaa­n serupa –Freedom of the City– terhadap Suu Kyi. Mereka memberikan penghargaa­n tersebut kepada Suu Kyi pada 1997. ”Keputusan seperti itu tidak pernah terjadi sebelumnya.” Demikian keterangan resmi Dewan Kota Oxford dalam pernyataan tertulis. Kabarnya, Kota London akan melakukan hal yang sama.

Inggris menjadi negara yang paling aktif mereaksi sikap diam Suu Kyi terhadap kekerasan di negerinya. St Hugh’s College di Oxford University baru-baru ini menurunkan foto Suu Kyi yang menghiasi dinding kampus.

Beberapa waktu lalu Kota Glasgow dan Kota Sheffield juga menarik kembali penghargaa­n yang mereka berikan kepada Suu Kyi. (AP/Reuters/BBC/hep/c10/any)

 ??  ?? ADNAN ABIDI/REUTERS TERPAKSA BEKERJA: Nur Hafes (kiri) harus bekerja untuk menghidupi ibu dan tujuh adiknya. Mereka bertahan hidup di kamp pengungsia­n Palong Khali, dekat Cox’s Bazar, Bangladesh.
ADNAN ABIDI/REUTERS TERPAKSA BEKERJA: Nur Hafes (kiri) harus bekerja untuk menghidupi ibu dan tujuh adiknya. Mereka bertahan hidup di kamp pengungsia­n Palong Khali, dekat Cox’s Bazar, Bangladesh.
 ?? PAUL FAITH/AFP PHOTO ?? MERASA MALU: Bob Geldof memegang piagam penghargaa­n Freedom of the City of Dublin yang diterimany­a bersama Aung San Suu Kyi.
PAUL FAITH/AFP PHOTO MERASA MALU: Bob Geldof memegang piagam penghargaa­n Freedom of the City of Dublin yang diterimany­a bersama Aung San Suu Kyi.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia