Enam Sesak Napas, Satu Tertimpa Plafon
Dampak Kebakaran Gedung DPR Kemarin
JAKARTA – Kerja para penghuni gedung DPR sempat terganggu kemarin (14/11). Penyebabnya, terjadi kebakaran di lantai 2 gedung Nusantara III. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, tujuh orang terpaksa dilarikan ke klinik karena gangguan pernapasan dan luka di kepala.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 10.50. Kala itu alarm tanda kebakaran langsung berbunyi. Awalnya banyak yang mengira suara tersebut berasal dari latihan kebakaran. Penghuni kompleks Parlemen, Senayan, baru geger ketika muncul asap tebal yang berasal dari lantai 2 gedung Nusantara III. Asap putih juga mengepul di lantai 1 lobi gedung.
Para staf beramai-ramai turun dan keluar gedung. Para jurnalis yang sedang wawancara dengan beberapa narasumber juga ikut berhamburan. Wakil Ketua DPR Agus Hermanto yang berada di lantai 3 juga mengajak para staf untuk mengosongkan ruangan.
”Awalnya saya mendengar suara alarm. Tapi, staf menduga alarm sedang dites,” ujar Agus. Tiba-tiba alarm berbunyi untuk kali kedua. Agus yang sedang menemui tamu di ruangannya akhirnya keluar.
Petugas pemadam kebakaran tiba sekitar pukul 11.10. Mereka mengerahkan delapan mobil damkar. Sasaran utamanya adalah titik api di dekat lorong penghubung antara gedung Nusantara III dengan gedung Sekretariat dan Badan Keahlian DPR. Bagian yang terbakar itu tidak jauh dari ruang kerja Pansus Hak Angket KPK. Dengan cepat si jago merah bisa dikendalikan.
Meski tidak menelan korban jiwa, kebakaran itu mengakibatkan tujuh orang dirawat di klinik atau di unit pelayanan kesehatan (yankes) DPR. Kebanyakan mengalami sesak napas karena menghirup asap. Ada juga satu orang yang tertimpa plafon.
Kasubbagyankes DPR Bambang Soleh Zulfikar mengatakan, mereka kebanyakan menghirup asap yang tercampur dengan gas dari APAR. Enam orang tidak terlalu mengkhawatirkan, sedangkan satu orang harus mendapat perawat cukup serius. ”Kepalanya tertimpa plafon, masih dalam perawatan,” ucapnya. (lum/c17/fat)