Jawa Pos

Premium Kian Menyusut

-

SURABAYA – Konsumsi premium di Jawa Timur menurun. Berdasar data penjualan Januari–September 2017, penurunan konsumsi bahan bakar RON 88 tersebut di Jatim lebih dari 50 persen.

Area Manager Communicat­ion & Relations Pertamina MOR V Rifky Rakhman Yusuf memaparkan, jumlah konsumsi premium di Jatim sepanjang Januari–September 2017 berkisar 1,7 juta kiloliter (kl). Angka tersebut menyusut 58 persen jika dibandingk­an dengan periode yang sama tahun lalu, yakni sekitar 3 juta kl. ”Sampai September 2017, konsumsi masyarakat Jatim terhadap premium sekitar 1,1 juta kl,” ujarnya.

Sementara itu, konsumsi jenis BBM lainnya, terutama pertalite dan pertamax turbo, justru meningkat. Rifky menyebutka­n bahwa konsumsi pertalite (RON 90) hingga September 2017 mencapai 1,8 juta kl. Posisi tersebut naik 141 persen dibanding periode yang sama pada 2016 yang hanya mencapai 755 ribu kl.

Sedangkan konsumsi pertamax (RON 92) hingga September 2017 mencapai 1,1 juta kl atau naik 31 persen dibanding periode yang sama tahun lalu 727 ribu KL. Lalu, pertamax turbo (RON 98) mencapai 36 ribu kl hingga September 2017, atau naik 191 persen dibanding masa yang sama tahun lalu yang hanya 12 ribu kl.

Menurut Rifky, hal tersebut menunjukka­n bahwa masyarakat semakin teredukasi tentang kualitas bahan bakar. ”Kami berharap masyarakat yang sebenarnya mampu bisa beralih ke bahan bakar nonsubsidi,” tuturnya.

Di samping itu, munculnya mobil baru yang mengharusk­an penggunaan bahan bakar pertamax membawa andil dalam menurunkan tingkat konsumsi premium. Adapun dari jumlah 860 SPBU di Jatim saat ini, SPBU penyedia premium 537 unit. ”Pertamina tidak berencana melakukan penguranga­n SPBU penyedia premium di Jatim,” ujar Rifky. ( car/c21/sof)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia