Sony Terganjal di Kualifikasi
FUZHOU – Nasib buruk menerpa tunggal putra veteran Indonesia Sony Dwi Kuncoro pada kiprahnya di ajang superseries. Dia terpaksa angkat koper lebih awal dari China Open Super Series Premier 2017. Pebulu tangkis 33 tahun itu bahkan tersingkir sebelum menjejak babak utama.
Sony harus terganjal di babak final kualifikasi melawan tunggal putra tuan rumah, Ren Pengbo. Dia menyerah dua game langsung dengan skor 16-21, 19-21.
Sejatinya, Pengbo bukan lawan Sony sesuai jadwal awal. Sony seharusnya melawan wakil Jepang Kenta Nishimoto. Namun, dia akhirnya langsung ke final kualifikasi setelah Nishimoto mendapatkan promosi ke babak utama. Sayang, kesempatan tersebut tak berhasil dimanfaatkan Sony. Padahal, dilihat dari peringkat dunia, dia masih lebih unggul dengan peringkat ke-68 dunia dibanding Pengbo yang duduk di urutan ke-348.
Masuk ke game kedua, Sony membuka peluang setelah unggul 16-9 dari Ren. Namun, secara tak terduga, Sony kembali tersusul lawan menjadi 16-15. Setelah bertarung ketat, Sony harus mengakui keunggulan lawan dengan 19-21 di akhir game kedua.
”Saat unggul, saya pasif. Inisiatif saya kurang dan banyak bertahan. Seharusnya ada perubahan kecepatan atau permainan. Jadinya saya banyak tertekan,” tutur Sony melalui rilis PBSI.
Terhenti di China Open Super Series Premier 2017, Sony kembali mempersiapkan diri untuk pertandingan berikutnya. Peraih medali perunggu di Olimpiade Athena 2004 tersebut dijadwalkan akan turun di Hongkong Open Super Series 2017.
Hari ini, duta Indonesia lainnya mengawali kiprah di babak utama. Termasuk, di antaranya, ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Setelah menjadi kampiun di French Open Super Series 2017, Greysia/Apriyani menguji konsistensi permainan mereka.
”Persiapan kami sekitar seminggu lebih dari Paris kemarin. Yang pasti, latihan tidak boleh kendur dan tetap dipacu terus untuk pertandingan ini. Kami tidak boleh merasa puas. Kemarin juara, tapi sekarang kami bukan siapasiapa lagi,” kata Apriyani. (ben/c21/ady)