Terpesona Kapal Pesiar Bahama
SURABAYA – Kedatangan kapal Seabourn Encore di Pelabuhan Tanjung Perak menjadi tontonan umum kemarin (14/11). Warga berebut menyaksikan kapal pesiar yang dipenuhi beragam fasilitas tersebut.
Kapal berbendera Bahama itu tiba di Pelabuhan Tanjung Perak pada pukul 08.00. Ada lebih dari 900 penumpang yang diangkut. Mereka terdiri atas 450 kru dan sisanya adalah penumpang umum
Kapal yang memiliki panjang 198 meter dan lebar 25 meter tersebut hanya 10 jam merapat di Surabaya.
Manajer Pelayanan Terminal Jamrud Denny Wuwungan menyatakan, kedatangan kapal pesiar memang selalu menyedot perhatian masyarakat. Kapal berkecepatan maksimal 19 knot tersebut merupakan kapal pesiar ketujuh yang berkunjung ke Surabaya selama 2017. Bentuk kapal yang megah mengundang rasa penasaran masyarakat. ’’Kali ini sekitar 150 orang datang untuk melihat kapal itu,’’ katanya.
Jumlah tersebut lebih banyak jika dibandingkan saat kedatangan kapal pesiar Genting Dream yang tiba sebelumnya. Persentase kenaikan pengunjung mencapai 70 persen. Itulah bukti bahwa kapal pesiar bisa menjadi tontonan menarik bagi masyarakat. Mereka menyaksikan kemegahan kapal dari rooftop Terminal Gapura Surya Nusantara.
Selama kapal Seabourn Encore melakukan transit di Surabaya, ada 120 orang yang menyempatkan turun dari kapal. Mereka disambut kesenian reog ponorogo. Bisa jadi, kesenian itu baru kali pertama mereka tonton. Karena itu, wajar jika penumpang yang berasal dari berbagai negara tersebut heran dan memelototi penampilan reog.
Selesai menyaksikan pertunjukan reog, wisatawan mengunjungi beberapa destinasi wisata di Surabaya. Misalnya, Patung Jokodolog, balai kota, Monumen Kapal Selam, Pasar Bunga Kayoon, House of Sampoerna, dan taman mangrove.
Tadi malam kapal itu beranjak dari Surabaya. Hingga akhir tahun, masih ada satu kapal pesiar yang bakal merapat ke Surabaya. Yakni, MV Silver Shadow yang juga berbendera Bahama. Kapal ter se but dijad wa lkan tiba di Surabaya pekan depan.
Denny berharap proses pergi pulang kapal tidak mengalami hambatan. Dengan begitu, Surabaya bisa menjadi pelabuhan prioritas untuk dikunjungi. (riq/c14/oni)