Jawa Pos

Danish dan Naufal Pulang

Sering Menangis di Rumah Sakit

-

GRESIK – Saat pulang tiba. Dua bocah malang, Muhammad Danish dan Naufal Afif, keluar dari RSUD Ibnu Sina kemarin (14.11). Dengan kondisi kaki kanan yang belum sembuh total karena diamputasi, mereka wajib kontrol rutin dua hari sekali.

Pukul 14.30 keluarga Danish dan Naufal berkemas. Mereka keluar dari Ruang Dahlia Nomor 4 RSUD Ibnu Sina pukul 15.00. Mobil ambulans Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Gresik mengantar dua sahabat kecil itu menuju rumah mereka di Kelurahan Lumpur.

Danish dan Naufal memang bertetangg­a. Rumah Danish berada di Jalan Sindujoyo Gang X-A1. Naufal tinggal di jalan yang sama, tetapi beda gang, yaitu X-E1. Pulang. Itulah keinginan Danish dan Naufal. Sebab, mereka berhari-hari berada di rumah sakit. Tepatnya sejak petaka itu terjadi pada Kamis (26/10) selepas subuh. Pulang sepekan, lalu masuk lagi pada Senin (6/11).

Layaknya anak-anak yang sedang lucu-lucunya, mereka ingin bermain. Seperti sebelum truk kontainer menggilas kaki mereka hingga putus. Muhayah, bibi Danish, mengatakan bahwa keponakann­ya itu memang sering menangis di rumah sakit. Bocah 2,5 tahun tersebut ’’ sempat merengek. Ayo moleh (ayo pulang),’’ kata Danish. ’’ Iya, habis ini ya,’’ jawab Muhayah.

Naufal juga demikian. Bocah 4,5 tahun itu sering mengucapka­n ’’ polisi’’. ’’ Pak Polisi, Pak polisi,’’ katanya. Tidak ada yang mengerti maksudnya. Kata-kata tersebut diucapkan sejak dirawat di RSUD Ibnu Sina. ’’ Takut, mungkin,’’ kata Naqiyah, ibu Naufal.

Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Ibnu Sina dr Wiwik Tri Rahayuning­sih menyatakan, ada beberapa pertimbang­an mengapa dua bocah tidak berdosa itu diperboleh­kan pulang. Salah satunya, kondisi psikis.

Seseorang, terlebih anak-anak, yang terlalu lama dirawat di rumah sakit bisa mengalami hospitalis­asi. Yakni, perasaan ’’ tegang dan tidak nyaman. Dua anak itu menangis terus. Minta pulang. Itu tanda tidak nyaman,’’ jelasnya.

Pertimbang­an lain, lanjut Wiwik, kondisi kesehatan. Dua anak tersebut terlalu sering berbaring. Kondisi itu bisa memunculka­n penyakit pneumonia yang menyerang organ paru. Manajemen rumah sakit juga menyaranka­n Danish dan Naufal untuk bisa segera pulang. Sebab, kondisi luka di kaki mereka berangsur membaik.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) drg Hari Tutik Rahayu menuturkan, dua anak itu berhak mendapat jaminan kesehatan. Dinkes akan merekomend­asikan keluarga korban agar bisa menjadi peserta BPJS kesehatan. Mereka tergolong tidak mampu. Statusnya ’’ penerima bantuan iuran (PBI). Tapi, mekanismen­ya tetap melalui dinsos,’’ paparnya. Nanti iuran bulanan ditanggung APBD. (adi/c15/roz)

 ?? ADI WIJAYA/JAWA POS ?? BOLEH PULANG: Danish dan Naufal bersiap pulang ke rumah dengan menggunaka­n ambulans milik Baznas.
ADI WIJAYA/JAWA POS BOLEH PULANG: Danish dan Naufal bersiap pulang ke rumah dengan menggunaka­n ambulans milik Baznas.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia