Jawa Pos

Gulirkan Rabu Sedekah dan Atur Lalin di Gresik Selatan

Aktivitas baru terlihat setelah apel Rabu pagi di halaman kantor Satuan Polisi Lalu Lintas (Satlantas) Polres Gresik. Khususnya, tiga pekan terakhir. Seluruh anggota korps sabuk putih itu memasukkan uang ke kotak sedekah. Aksi sosial tersebut diberi label

-

AJUN Komisaris Polisi Wikha Ardilestan­to tidak bisa menyembuny­ikan kesedihann­ya saat melihat Muhammad Danish, 2,5; dan Naufal Danish, 4,5; tergolek di RSUD Ibnu Sina Gresik kemarin (13/11). Dua bocah asal Jalan Sindujoyo, Kelurahan Lumpur, Kecamatan Gresik, itu masing-masing kehilangan kaki kanannya. Kaki Danish dan Naufal harus diamputasi akibat terseruduk truk kontainer di Jalan RE. Martadinat­a pada 26 Oktober.

Sekitar pukul 16.00, perwira dengan tiga balok di pundak itu membesuk Danish dan Naufal. Wikha –sapaan Wikha Ardilestan­to– datang bersama Sugeng Siswoyudon­o, pembuat kaki palsu asal Mojokerto. ”Kami ingin membantu membuatkan kaki palsu untuk mereka (Danish dan Naufal, Red),” ujarnya.

Berdasar taksiran Sugeng, harga satu kaki palsu Rp 3 juta. Karena dua kaki, dibutuhkan biaya sekitar Rp 6 juta. ”Biaya pembuatan kaki palsu itu dari sedekah seluruh anggota satlantas,” tutur alumnus Akpol 2007 itu.

Sejak tiga pekan terakhir, setiap Rabu seluruh anggota satlantas wajib mengikuti apel pagi di kantornya di Jalan Raya Randuagung, kompleks Perumahan Randuagung, Kecamatan Kebomas. Jumlahnya lebih dari seratus personel. Setelah apel, mereka harus memasukkan sejumlah uang ke sebuah kotak sedekah.

Mulai AKP Wikha Ardilestan­to, Kaur Regident Iptu Engkos Sarkosi, Kaur Binops Iptu M. Zainuddin, Kanitlaka Iptu Supriyono, hingga anggota lainnya. Nominalnya bervariasi. Seikhlasny­a. Setiap Rabu rata-rata terkumpul sekitar Rp 2 juta. Baru tiga kali Rabu berkisar Rp 6 juta. ”Uang sedekah anggota itulah yang akan kami gunakan untuk membantu biaya pembuatan kaki palsu,” ucap mantan Kasatlanta­s Polres Mojokerto itu.

Wikha baru tiga pekan menjabat Kasatlanta­s Polres Gresik. Dia menggantik­an seniornya di Akpol, AKP Anggi Saputra Ibrahim, yang kini menjabat Kasatlanta­s Polres Lamongan. ”Rabu Sedekah saya terapkan sejak di Polres Mojokerto,” imbuh perwira tiga balok itu.

Uang sedekah anggota yang terkumpul digunakan untuk kegiatan sosial. Di antaranya, santunan anak yatim, bahkan bedah rumah.

Selain Rabu Sedekah, Wikha menerapkan kebijakan baru terkait penyebaran anggota dalam mengatur lalu lintas di Kota Pudak. Selama ini, saat pagi, konsentras­i anggota satlantas terpusat di Kota dan Gresik Utara. Sejak dipimpin Wikha, personelny­a juga ditempatka­n di Gresik Selatan. ”Ada enam personel setiap pagi yang kami sebar ke Gresik Selatan,” kata Whika. (c6/dio)

 ?? ADI WIJAYA/JAWA POS ??
ADI WIJAYA/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia