Jangol Ditahan di Mako Brimob
Kakak Kandung Waka DPRD Bali Juga Dibekuk
DENPASAR – Dari persembunyian di kandang sapi, Jero Gede Komang Swastika alias Jero Jangol alias Mang Jangol, wakil ketua DPRD Bali yang diduga jadi bandar narkoba, beralih ’’menginap’’ di Mako Brimob Tohpati, Denpasar Timur.
Menurut penuturan sumber koran ini, Mang Jangol dinilai perlu mendapat pengawasan khusus. ’’Dia ini terkenal dan banyak saudara. Prediksi kami, banyak teman dan saudara yang akan membesuk. Karena itu, dia dititipkan di sini,” ujar sumber itu. Penjagaan Mako Brimob juga tetap sesuai standar ketat.
Setelah memimpin upacara HUT Ke-72 Brimob di Mako Brimob, Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose menyatakan bahwa tidak ada pertimbangan khusus menahan Mang Jangol di mako.
Kapolda menuturkan, penahanan itu di mana saja tetap sama. Baik di polresta, Polda Bali, maupun Mako Brimob. Sebab, semuanya masih berada di wilayah Polda Bali.
Mang Jangol dibekuk petugas pada Senin malam (13/11) di kandang sapi di sawah milik ibunya, Banjar Melinggih Kaja, Payangan, Gianyar.
Dia menjadi buron sejak kabur ketika rumahnya di Jalan Batanta No 70 , Banjar Sebelanga, Desa Dauh Puri Kauh, Denpasar Barat, digerebek terkait kasus narkoba.
Kemarin (15/11) giliran kakak kandung Mang Jangol, Wayan Sunada, 42, alias Wayan Kembar yang diringkus dari persembunyiannya.
Wayan Kembar ditangkap di rumah temannya di Banyuwangi sekitar pukul 02.00. Sejak melarikan diri pada Sabtu (4/11), dia sempat tidak terlacak polisi yang bertugas di Pelabuhan Gilimanuk–Katapang. Akhirnya dia terpantau setelah dinyatakan masuk daftar pencarian orang (DPO).
Tim gabungan Polda Bali dari Satgas Counter Transnational and Organized Crime (CTOC), Ditnarkoba, Sabata, dan Satnarkoba Polresta Denpasar melacak keberadaan pria yang juga biasa disapa Yan Kembar tersebut. Dia ditengarai paling jauh melarikan diri jika dibandingkan dengan pelaku lainnya.
Jejak dia terendus setelah ada keterangan dari sejumlah saksi dan tersangka lain yang sudah disidik. Dari situ, posisinya terdeteksi di Banyuwangi. Itu diperkuat oleh keterangan sang adik, Mang Jangol, yang ditangkap di Banjar Melinggih Kaja, Payangan, Gianyar, Senin malam (13/11) di kandang sapi.
Saat dikonfirmasi, Kapolresta Denpasar Kombes Hadi Purnomo enggan menjelaskan kronologi penangkapan dan proses pelarian kakak Jangol yang berbadan lebih subur tersebut.
Kapolresta hanya mengiyakan adanya penangkapan Wayan Kembar kemarin. Sesampainya di Bali, buron 11 hari itu langsung diperiksa secara maraton. Mulai motif kabur hingga kepemilikan sabu-sabu dan senjata tajam. ’’Saat ditangkap, Kembar sama sekali tidak melawan,” papar Hadi.
Disinggung mengenai perkembangan pemeriksaan sementara Jangol, Hadi mengatakan bahwa dia diperiksa secara intensif. Pemeriksaan terhadap Jangol, Kembar, dan pelaku lain dilakukan secara terpisah. Tujuannya, para tersangka tidak bersekongkol saat menjawab pertanyaan di BAP (berita acara pemeriksaan). Sebab, bila bertemu, mereka bisa berkongkalikong untuk berdalih tentang kejadian sesuai fakta yang sebenarnya.
’’Terus terang, jika kami gabungkan, akan sedikit sulit. Walaupun tidak disatukan, penyidik melakukan konfrontasi lagi sebelum merampungkan berkas mereka,” imbuh Hadi. ( dre/pit/c7/ami)