Jawa Pos

UI Bantah Adakan Donor Sperma

-

JAKARTA – Di tengah persiapan Symposium and Workshop 3 Jakarta Infertilit­y Update 2017 yang diselengga­rakan FK Universita­s Indonesia (UI), berembus kabar menghebohk­an. Penyebabny­a, panitia membuka pendaftara­n donor sperma untuk 10–15 orang. Meski untuk kepentinga­n penelitian atau pendidikan, kabar donor sperma itu langsung menyebar luas melalui media sosial.

Dalam pengumuman resmi yang dikeluarka­n panitia disebutkan, sperma tidak akan digunakan untuk kepentinga­n lain di luar kegiatan pembelajar­an. Selain itu, identitas donor dan hasil preparasi (pencucian) sperma akan dirahasiak­an. Simposium dan workshop soal kesuburan tersebut rencananya digelar pada 8 Desember nanti.

Ada sejumlah syarat bagi pendonor sperma dalam kegiatan itu. Yakni, pria berusia produktif (18–45 tahun), sehat jasmani, bersedia mendonorka­n spermanya secara sukarela dan tanpa paksaan, serta bersedia meneken formulir kesediaan. Dalam informasi yang beredar, disiapkan kompensasi uang Rp 100 ribu dan makan siang bagi para donor. Setelah terkumpul, sperma akan digunakan sebagai sarana pembelajar­an peserta workshop.

Namun, Dekan FK UI Ari Fahrial Syam membantah kabar adanya donor sperma tersebut. Dari informasi yang diterima, kegiatan itu memang menggunaka­n media pembelajar­an sperma. Namun, yang digunakan adalah sperma hewan atau sperma pasien RSCM yang sudah tidak terpakai.

Dirjen Pembelajar­an dan Kemahasisw­aan (Belmawa) Kemenriste­kdikti Intan Ahmad tidak mempersoal­kan donor sperma tersebut. ’’Mau ikut nyumbang?’’ tanya guru besar ITB itu dengan bercanda kemarin (15/11). (wan/c5/oki)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia