Jawa Pos

Lebih Garang di Kandang

-

LIMA – Status tuan rumah seharusnya membuat Peru lebih percaya diri. Apalagi, sepanjang 2017 mereka belum pernah menelan kekalahan dalam laga kandang (lihat grafis). Namun, hasil imbang tanpa gol saat menghadapi Selandia Baru pada leg pertama di Wellington Sabtu lalu ( 11/ 11) cukup membuat tegang pendukung Peru. Sebab, jika Selandia Baru minimal bisa memaksakan skor imbang 1-1, Peru harus absen di Piala Dunia 2018.

Kubu Peru juga yakin Selandia Baru bakal bermain negatif pada leg kedua di Stadion Nacional de Lima pagi ini. Karena itu, Peru akan bermain lebih garang pagi ini. ’’ Ya, mereka bakal berkonsent­rasi penuh pada pertahanan,’’ ucap pelatih Peru Ricardo Gareca kepada Post. ’’Karena itu, kesabaran kami akan sangat diuji. Kami harus telaten melakukan umpan-umpan pendek. Bila perlu, di seluruh penjuru lapangan,’’ sambung pelatih 59 tahun itu.

Strategi bertahan total yang kemungkina­n diterapkan Selandia Baru itu pula yang membuat Peru tidak akan mudah membongkar pertahanan tim tamu. Apalagi, kapten sekaligus top scorer sepanjang masa Paolo Guerrero masih absen karena gagal saat tes doping.

Berkaca pada leg pertama, meski mencatatka­n 62 persen penguasaan bola, Peru hanya membukukan tiga tendangan ke gawang. Padahal, total mereka melakukan sebelas tendangan. Namun, Selandia Baru punya pengalaman buruk saat playoff interkonti­nental. Tepatnya menjelang Piala Dunia 2014. Kala itu, mereka kalah 1-5 saat away ke Meksiko pada leg kedua.

Selandia Baru sangat mungkin juga tidak bisa memainkan striker Chris Wood yang cedera hamstring. Mantan penyerang Borneo FC Shane Smeltz bisa menggantik­an posisi Wood. Solusi yang lain, menumpuk pemain di tengah dan mengandalk­an serangan balik.

’’Chris Wood sangat penting bagi kami. Namun, kami memiliki banyak pemain yang bisa mencetak gol saat melawan tim besar,’’ kata pelatih Selandia Baru Anthony Hudson.

Saat disinggung wartawan Peru mengenai kans Selandia Baru, kapten Winston Reid paham bahwa tuan rumah akan mendominas­i jalannya pertanding­an. Tetapi, penggawa West Ham United tersebut tetap kalem.

Menurut dia, itu hanya pertanyaan pancingan yang ditujukan untuk melemahkan mental tanding Selandia Baru. ’’Saya tidak ingin terdengar sombong. Tetapi, saya dan rekan setim sudah terbiasa melawan banyak striker hebat. Jadi, itu (terus-menerus diserang) bukan kejutan bagi kami,’’ sambung pemain 29 tahun itu.

Reid juga ditanya mengenai striker Peru Jefferson Farfan. Bahkan, Reid yakin bisa membendung pergerakan striker Lokomotiv Moscow itu. ’’Pada Sabtu ( leg pertama), kami sudah berhasil meredam dia. Dan, saya yakin bisa melakukan itu lagi besok (hari ini, Red),’’ tandasnya. (io/c4/bas)

 ??  ?? The Washington
The Washington
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia