Tambah Lokal, Tambah Komputer
Simulasi Tuntas, Siapkan UNBK
SURABAYA – Sekolah-sekolah terus bersiap untuk melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Meski pelaksanaannya masih April atau Mei 2018, persiapan tetap dilakukan sejak dini. Termasuk pelaksanaan simulasi UNBK untuk memastikan kesiapan server.
Kepala SMKN 2 Djoko Pratmodjo menyebutkan, simulasi bertujuan memastikan kesiapan internal sekolah. Umumnya SMK cenderung lebih siap. Sebab, sekolah sudah terbiasa menggunakan peranti komputer da- lam pembelajaran. ” Tapi, memang harus dipastikan. Tidak ada masalah,” katanya.
Tahun ini jumlah siswa yang akan mengikuti UNBK bertambah. Dari 776 peserta pada tahun lalu menjadi 914 siswa tahun ini. Karena itu, dia berencana menambah personal computer (PC). Pihaknya akan menambah 40–60 komputer. ” Nambah sekitar tiga lokal, masing-masing 20 komputer,” tuturnya.
Rencananya, pengadaan komputer dilakukan pada Februari 2018. Dia akan memastikan kembali kondisi keuangan sekolah sebelum pengadaan PC. ”Masih ada waktu. Kalau dimungkinkan pengadaan, akan pengadaan. Kalau tidak, bisa pinjam PC ke siswa,” katanya. Meski begitu, dia optimistis pengadaan bisa dilaksanakan.
Hal serupa dilakukan SMKN 5. Kepala SMKN 5 Rinoto mengatakan, pada UNBK tahun ini, akan ada penambahan satu lokal atau satu ruang ujian. Yakni, ruangan dengan kapasitas 20 komputer. Penambahan itu, lanjut dia, dilakukan dengan pertimbangan efektivitas.
Semakin banyak lokal yang digunakan untuk UNBK, pelaksanaan ujian akan semakin cepat. Langkah tersebut sekaligus mengantisipasi jika ada sekolah yang menggabung. Sebab, bukan tidak mungkin ada sekolah lain yang belum bisa menyelenggarakan ujian sendiri. ”Harapannya sih tidak ada yang menggabung,” tuturnya.
Meski begitu, antisipasi tetap dilakukan. Jika semua sekolah bisa menyelenggarakan ujian sendiri, proses UNBK bisa lebih cepat selesai. Apalagi, tahun ini semua sekolah diharapkan bisa melaksanakan UNBK secara mandiri.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Surabaya Sukaryantho mengatakan, saat ini seluruh SMA/SMK sudah siap menyelenggarakan UNBK. Sarana dan prasana (sarpras) serta proktor sudah disiapkan sekolah jauh-jauh hari.
Untuk terus meningkatkan komunikasi yang efektif seputar UNBK, dinas telah menyiapkan operator wilayah. Jumlahnya 25 orang. Mereka tersebar di wilayah Surabaya Utara, Selatan, Timur, Barat, dan Tengah.
Tiap-tiap operator tersebut terus berkomunikasi per wilayah. Mereka juga proaktif menanyakan kondisi sekolah di wilayah masing-masing. ”Jika ada gangguan, mereka bisa langsung berkomunikasi. Bila perlu, mereka datang langsung ke sekolah,” jelasnya.
Melalui mekanisme itu, Sukaryantho menyebut simulasi UNBK selama tiga hari ini bisa berjalan lancar. ”Ada 1–2 masalah, tapi bisa teratasi,” tuturnya. (puj/elo/c7/nda)