Siap Adopsi Pilar Kemajuan Chengdu
Ekonomi, Budaya, dan Teknologi Dinilai Armuji Paling Tepat
Berbagai langkah konkret terus diambil DPRD Kota Surabaya demi memajukan Surabaya. Salah satu cara paling efektif adalah transfer ilmu dengan delegasi dari negaranegara tetangga. Proses tersebut terjadi ketika kemarin (15/11) delegasi Kongres Rakyat Komisi Tetap atau DPRD Kota Chengdu, Tiongkok, bertamu ke Kota Pahlawan.
Ketua DPRD Kota Surabaya Armuji menyambut langsung delegasi Chengdu pada pukul 10.30 WIB. Sementara itu, Rombongan dari Chengdu dipimpin Director General Of Chengdu Municipal People’s Congress Yu Wei. Hadir pula Consulate-General of the People’s Republic of China in Surabaya Gu Jing Qi.
Setelah sempat office tour, Armuji membawa rombongan bertemu anggota DPRD Kota Surabaya lainnya. Dalam forum tersebut, kedua pihak bertukar info mengenai sistem pemerintahan, ekonomi, dan kebudayaan. Lewat diskusi tersebut, Armuji berharap dapat saling mengadopsi nilai-nilai yang mampu memajukan masing-masing negara.
Menurut Armuji, Tiongkok merupakan salah satu negara paling maju terutama di lini ekonomi. Surabaya, sebagai kota metropolitan terbesar kedua setelah Jakarta, akan sangat terbantu lewat ilmu-ilmu yang ditularkan Tiongkok. ”Momen ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Tiongkok punya banyak sistem yang bagus untuk diadopsi Surabaya,” ungkapnya antusias.
Chengdu merupakan satu dari tiga kota terbesar di Tiongkok. Bahkan, di lini ekonomi, Chengdu jadi lahan investasi favorit para investor asing. Chengdu terkenal sebagai kota pembuat mobil terbesar di Tiongkok. Setiap tahun, jumlah produksinya di atas 1 juta unit dengan nilai pendapatan lebih dari USD 200 miliar.”Banyak investor asing yang mendirikan pabrik di sana (Chengdu, Red.). Misalnya, dari Jerman ada Volkswagen,” ujarnya.
Sebanyak 300 dari 500 perusahaan terbesar di dunia membangun pabriknya di Chengdu. Berkat hal itu, Gross Domestic Product (GDP) Chengdu tiap tahun mampu mencapai USD ratusan miliar. Industri lini transportasi tersebut menurut Yu wei, semakin mengukuhkan Chengdu sebagai kota dengan kemajuan pesat di ranah ekonomi dan teknologi.
Wilayah yang mempunyai luas lahan 14.600 m2 dengan jumlah total penduduk 16 juta tersebut merupakan kampung halaman Panda. Yu Wei menjelaskan, terdapat dua tempat yang paling sering dikunjungi wisatawan yakni Dujiangyan Panda Park dan Chengdu Panda Base. ”Keduanya juga menjadi tempat konservasi panda. Meskipun jumlahnya banyak, kami tetap memberikan perhatian penuh pada spesies asli Chengdu ini,” ungkapnya.
Selain terkenal sebagai rumah dari 80 persen populasi panda di Tiongkok, Chengdu yang kaya akan sejarah itu juga terkenal sebagai kota kuliner.
Segala kemajuan yang diraih Chengdu tersebut, menurut Armuji, dapat menginspirasi Surabaya untuk meraih prestasi serupa. Sistem-sistemnya dapat diadopsi dan dikembangkan sesuai dengan karakteristik Surabaya. Diharapkan, inovasi-inovasi tersebut dapat mempercepat laju pembangunan Kota Pahlawan.
Kesuksesan Chengdu juga membuktikan bahwa industri-industri besar tak hanya tumbuh di ibukota negara. Kota-kota lain tetap bisa maju dengan potensi masing-masing yang khas. ”Chengdu kan bukan ibukota negara, tapi bisa mendongkrak perekonomian lewat industri besar dari luar negeri,” imbuhnya.
Dari pertemuan tersebut, Armuji menyimpulkan eknonomi, teknologi, dan budaya adalah tiga hal yang dapat diadopsi Surabaya. Untuk ekonomi, Chengdu mampu menggeliatkan pendapatan lewat berbagai industri terutama elektronik. Teknologi yang dimiliki juga sudah sangat maju berdampak positif terhadap pembangunan.
”Masyarakat Chengdu pun sangat peduli dengan tradisi yang dapat menjadi potensi wisata. Tempat-tempat bersejarah begitu dijaga. Selain itu, flora dan fauna juga sangat diperhatikan,” papar Cak Ji, sapaan Armuji.
Armuji optimistis, Surabaya bakal lebih maju jika mengadopsi sistem dari Tiongkok, terutama Chengdu. ” Yang terpenting, Surabaya harus terus berbenah. Jangan lelah menimba ilmu dari mana saja, termasuk Tiongkok. Ilmu-ilmu itu nanti bisa jadi alat paling ampuh memajukan Surabaya,” ujarnya. (ree/kkn)