Jawa Pos

Bisnis Hijab sampai Rental Mobil Balap

Sang ketua, sekretaris, dan bendahara samasama perempuan dan sama-sama pengusaha. Ladang bisnisnya beragam dan tentu saja sangat menjanjika­n.

-

KARIR Fitrianti Ismet di dunia perbankan sebenarnya sudah baik. Lulus dari Jurusan Ekonomi Akuntansi Universita­s Pancasila, Jakarta, pada 2001, dia diterima sebagai karyawan salah satu bank pemerintah di Jakarta. Lima tahun berlalu, posisinya cukup mapan.

Setelah menikah dengan Sullamul Hadi Nurmawan yang kini menjadi ketua DPRD Sidoarjo pada 2004, Fitri pindah ke Sidoarjo. ”Kerjanya pindah ke Surabaya,” kata Fitri. Meski berpindah kota, dia tetap menekuni jalur sebagai karyawan bank.

Seiring berjalanny­a waktu, ibu lima anak itu merasa karirnya sebagai karyawan bank stagnan. Dia membutuhka­n tantangan baru. ”Saya putuskan untuk keluar dari pekerjaan dan berwirausa­ha,” jelas perempuan 39 tahun itu.

Keluar dari pekerjaann­ya di bank, Fitri terjun ke dunia fashion. Pada 2009, dia belajar desain pakaian di Arva School of Fashion Surabaya. Fokusnya adalah baju muslim dan hijab. Setelah lulus, dia mengembang­kan sendiri model hijab dan pakaian muslim. Menggambar, membuat pola, sampai menjahit dikerjakan sendiri.

”Ternyata, banyak yang suka. Bahkan, ada saudara yang minta dibuatkan lagi,” jelasnya. Mendapat respons positif, Fitri mulai merintis brand sendiri pada 2012. Yaitu, Df_label, kepanjanga­n dari Farha dan Fauzan. Keduanya merupakan adik kembar Fitri. ”Alhamdulil­lah, sampai saat ini ramai,” ujarnya.

Ilmu menjadi pengusaha boleh dibilang warisan dari orang tua. Ayahnya adalah pengusaha tekstil di Jakarta. Sejak kecil dia sering membantu pekerjaan orang tuanya. ”Saya ikut memasarkan produk,” ujarnya. Terutama ketika kuliah. Sasaran utama Fitri adalah orang tua teman-temannya. ”Lumayan, banyak yang beli,” ucap Fitri sembari tersenyum.

Awal bulan lalu, Fitri dilantik Bupati Sidoarjo Saiful Ilah sebagai sekretaris Hipmi Sidoarjo. Dia dilantik bersama Nur Mimfaita Cholis yang menjadi ketua Hipmi Sidoarjo dan Yuanita Fatma Ayunidya selaku bendahara. Kepengurus­an Hipmi Sidoarjo tahun ini memang sangat istimewa. Tiga jabatan strategis, yakni ketua, sekretaris, dan bendahara, diisi oleh kaum hawa.

Bila Nur menekuni jalur kontraktor dan Fitri bisnis fashion, lain lagi Yuanita, 37. Bakatnya ternyata tidak hanya memacu kendaraan di sirkuit balap slalom. Tapi, juga dunia usaha. Persisnya, bisnis rental kendaraan.

Nita, sapaan Yuanita, menceritak­an, pada 2005, dirinya menikah dengan Hamzah Purwandoyo. Saat itu, keluarga suami memiliki toko mebel. Sebagai istri, dia membantu usaha tersebut. Setiap bulan perempuan asli Surabaya itu pergi ke luar kota. Tujuannya Jepara, Jogjakarta, dan Bali. ”Kami mencari bahan baku untuk membuat mebel,” jelas ibu dua anak tersebut.

Lantaran sering bepergian, tebersit ide di benak Nita untuk membuat usaha

Dengan sokongan modal suami, pada 2007, rental itu resmi berdiri. Namanya Armada Tour and Travel. Awalnya, dia hanya memiliki satu kendaraan. Yakni, Toyota Avanza. Sewa per hari kala itu masih Rp 125 ribu. Lambat laun, pelanggann­ya terus bertambah.

”Saya sampai kewalahan,” ucap alumnus Universita­s Surabaya (Ubaya) itu. Tiap tahun Nita berhasil menambah satu kendaraan. Hingga kini dia memiliki enam mobil rental. Yang namanya bisnis, tentu tidak selamanya mulus. Pada 2014, Nita mendapatka­n musibah. Satu mobilnya raib dibawa lari pelanggan.

Selain mobil rental, Nita menyewakan mobil balap. ”Lumayan dapat Rp 2,5 juta sekali sewa,” kata warga Tanggulang­in itu. Dia juga memiliki usaha tas dan enam toko waralaba. Termasuk usaha kos-kosan di Surabaya dengan total 27 kamar. (aph/c6/pri)

 ??  ?? rental and tour
rental and tour
 ??  ?? service.
service.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia