Ngantuk Hilang, Anak Jadi Semangat
Mood yang baik dan semangat tinggi menjadi bekal anak agar cepat memahami sebuah materi pelajaran. Untuk menciptakan hal tersebut, guru-guru pendidikan anak usia dini (PAUD) memiliki sejumlah cara. Di antaranya, bernyanyi dan bergerak bersama sebelum masu
SEBANYAK 92 siswa PAUD Islam Terpadu (IT) Pintar di Desa Sidorejo, Kecamatan Krian, terlihat berbaris rapi saat akan memasuki lingkungan sekolah kemarin pagi (15/11). Satu per satu mereka bersalaman dengan guru. Namun, mereka tidak langsung masuk kelas. Di halaman sekolah, sudah ada guru yang menunggu. Semuanya berkumpul di sana selama 30 menit. Ternyata, para guru menyiapkan kegiatan sebagai pemanasan sebelum belajar.
”Ayo buat lingkaran besar,” ajak salah seorang guru, Miatu Hasanah. Setelah membentuk lingkaran, guru yang akrab disapa Mia itu mengajak anak didiknya menyanyikan lagu Lingkaran Besar dan Lingkaran Kecil. Tak sekadar menyanyi, anak juga mengikuti instruksi sesuai lirik lagu tersebut. Misalnya, ketika masuk lirik lingkaran kecil, anak merespons dengan membuat lingkaran kecil. Semua dilakukan sambil bertepuk tangan agar lebih bersemangat.
Tidak hanya satu lagu. Ada sejumlah lagu yang harus dinyanyikan dan diikuti gerakannya. Misalnya, lirik yang menyebutkan agar anak menjulurkan tangan kanan ke depan dan tangan kiri ke belakang. Kaki kiri ke depan, kaki kanan ke belakang, pegang lutut. Melalui lagu, anak juga diajak melompat dengan kedua kaki, bertepuk dengan kedua tangan, serta membuka mulut dan ter- tawa. ”Kalau kau suka hati tepuk tangan, hentak kaki,” teriak Mia dan segera diikuti anak didiknya.
Selain dengan bernyanyi dan bergerak bersama, ada games untuk mengawali pembelajaran. Misalnya, games mencari teman. Guru menginstruksi siswanya untuk mencari teman sesuai dengan perintah. Kalau guru menyebut tiga teman, mereka harus berkumpul bersama tiga teman lainnya.
Rutinitas tersebut dilakukan setiap hari sebelum pembelajaran berlangsung. Tujuannya, anak semangat dan moodnya baik. Dengan begitu, anak lebih berfokus saat mendapatkan materi.
”Karena saat datang ke sekolah, kondisi siswa ini macam-macam,” terang Kepala PAUD IT Pintar Mayasari. Ada yang datang ke sekolah sambil menunduk lemas. Ada yang terlihat habis menangis. Ada pula yang masih mengantuk.
Karena itu, mereka diajak bergerak yang fun. ”Biar melupakan hal-hal yang sebelumnya membuat mereka merengut. Anakanak pun menjadi betah di sekolah,” tambah Maya, sapaan akrabnya. (uzi/c7/ai)