Pamerindo Dukung Industri Plastik dan Karet
INDUSTRI plastik dan karet Indonesia memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai sektor penting yang mencakup hulu hingga hilir dan menjadi pendukung kemajuan industri terkait lainnya. Karena itu, Pamerindo Indonesia melangsungkan pameran Plastics and Rubber Indonesia 2017 yang berlangsung Rabu–Sabtu (15–18/11) di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
’’Plastik dan karet khusus dari hilir untuk pemenuhan domestik pada 2016 telah menyerap USD 21 miliar. Kita harus kembangkan untuk menjadi industri prioritas,’’ ujar Direktur Industri Kimia Hilir Kementerian Perindustrian Taufik Bazawier saat membuka pameran Plastics and Rubber Indonesia 2017 kemarin (15/11).
Kementerian Perindustrian mencatat, jumlah industri plastik hingga kini mencapai 925 perusahaan yang memproduksi berbagai macam produk plastik. Sektor tersebut menyerap 37.327 tenaga kerja dan memiliki total produksi 4,68 juta ton. Pertumbuhan industri kemasan plastik yang merupakan sektor kimia hilir sangat tinggi dan memiliki potensi besar.
Hal itu juga disepakati Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Andhi S. Lukman. Dia menyebut plastik masih menjadi salah satu favorit di industri pangan olahan karena sifatnya yang elastis, mudah dibentuk, kuat, dan terjangkau. ’’Kemasan memiliki fungsi penting yang dapat menjaga keawetan dan higienitas produk yang dijual serta fungsi penyimpanan dan distribusi,’’ ucap Andhi.
Berdasar data Kemenperin, meski penggunaan bahan konsumsi plastik di Indonesia besar, yakni 20 kilogram per kapita, totalnya 2,5 juta ton per kapita per tahun. Namun, jumlah tersebut di ASEAN masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan Singapura yang mencapai 40 kilogram per kapita per tahun.
Pemerintah telah mengatur dan menerapkan standar khusus untuk kemasan pangan yang bisa dijadikan acuan bagi para pelaku usaha di industri pengguna kemasan. Melalui pameran itu, Andhi berharap industri pangan olahan di Indonesia bisa lebih memperluas wawasan dalam peningkatan daya saing. Termasuk update teknologi terbaru. Sehingga memiliki daya saing global yang berdampak pada pertumbuhan industri pangan olahan,’’ katanya.
Pamerindo Indonesia selaku organizer penyelenggara pameran sangat mendukung kebijakan pemerintah melalui Kementerian Perindustrian yang menetapkan industri plastik hilir sebagai sektor prioritas pengembangan pada 2015–2019.
’’Untuk mendukung itu, kami hadirkan beragam mesin injection moulding yang mampu menghasilkan bentuk kemasan plastik sesuai dengan yang diinginkan. Bahkan, dari mutu kualitas, kecepatan, hingga ketepatan dari kemasan yang dihasilkan didapat dari mesin-mesin berteknologi tersebut,’’ papar Project Director Pamerindo Indonesia Wiwiek Roberto.
Pameran Plastics and Rubber Indonesia 2017 menggunakan tujuh hall pameran dengan luas sekitar 21.650 meter persegi. Diikuti lebih dari 600 perusahaan dari 24 negara dan 7 pavilion seperti Tiongkok, Jerman, India, Italia, Korea, Singapura, dan Taiwan. (tih/c15/wir)