Jawa Pos

Ikut Serta karena Panggilan Jiwa

-

DWI Sapto Cahyono dan Junaidi rutin mengikuti gulat okol setiap tahun. ’’Sejak lama, selalu ikut,’’ ungkap Yono, sapaan Dwi Sapto Cahyono. Tujuannya bukan untuk mendapatka­n hadiah. ’’Sudah seperti panggilan jiwa untuk melestarik­an budaya turun-temurun ini,’’ lanjutnya.

Menurut Junaidi, 17, rasanya enggak enak kalau dirinya tidak ikut bertanding. Junaidi mengenal gulat okol dari orang tuanya. Dalam pertanding­an, tentu ada yang menang dan kalah. ’’Sudah biasa. Yang penting ikut,’’ jelasnya.

Meski begitu, warga selalu mempersiap­kan diri dengan baik sebelum ikut bertanding. ’’ Tidur cukup, jaga stamina, dan minum jamu,’’ tutur Yono. Menurut dia, cara-cara itu membangkit­kan semangat sekaligus energi untuk ikut bertanding. Juga menyiapkan strategi untuk menjatuhka­n lawan.

Apa yang paling menyenangk­an ketika main gulat okol? Yono menyebut kemeriahan tepuk tangan penonton dan alunan gending Jawa. ’’Rasanya kita seperti sedang disemangat­i,’’ ucapnya. Karena itu, dia memiliki harapan besar bahwa tradisi gulat okol terus terjaga.

Parmin menyatakan, gulat okol memang olahraga tradisiona­l. Namun, gulat okol tak lantas tidak dapat berkembang. Ia dapat dikembangk­an menjadi jenis olahraga. Sebab, lanjutnya, gulat okol memiliki pakem aturan. Ada arena pertanding­an, ada pula aturan-aturan yang wajib diikuti pemain.

Parmin juga sering memberikan workshop tentang gulat okol. Bukan hanya warga Surabaya, sering kali warga luar kota juga tertarik ikut serta. (bri/c14/jan)

 ??  ?? ADA ARTINYA: Cara mengenakan udeng dan selendang di pinggang. Udeng tidak boleh terlepas selama bertanding.
ADA ARTINYA: Cara mengenakan udeng dan selendang di pinggang. Udeng tidak boleh terlepas selama bertanding.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia