Setnov Alami Gejala Gegar Otak
KPK Kukuh Tetapkan Status Buron
JAKARTA – Drama yang terkait dengan Ketua DPR Setya Novanto (Setnov) kembali berlanjut. Ketua umum Partai Golkar itu tiba-tiba berbicara di salah satu media televisi bahwa dirinya akan menyerahkan diri ke KPK. Namun, tersangka kasus pengadaan e-KTP itu urung menyerahkan diri karena di tengah jalan menuju gedung KPK mengalami kecelakaan dan kini harus menjalani perawatan medis
Jika melihat dari video, lanjut dia, mobil menabrak tiang di posisi bumper depan. Menurut Jusri, umumnya, jika bagian depan mobil terbentur dalam kecepatan 20–30 kilometer per jam, efek benturan akan memengaruhi kedua lampu depan, minimal retak atau pecah.
” Tapi, kalau dilihat, kerusakan tidak parah,” imbuhnya.
Jusri menambahkan, asumsi bahwa mobil tidak dalam kecepatan tinggi saat kecelakaan makin kuat karena sekilas tidak tampak airbag yang mengembang. ”Bagian yang menabrak tiang itu adalah lokasi titik-titik sensor airbag. Di mobil seperti Toyota Fortuner, saya kira ada lebih dari 15 titik sensor airbag yang terletak di sepanjang bumper kiri, tengah, sampai kanan. Dan, titik-titik itu sangat sensitif. Namun, dari video, saya tidak melihat ada tanda airbag mengembang,” beber Jusri.
Lantas, jika diprediksi mobil tidak dalam kecepatan tinggi, mungkinkah benturan mengakibatkan cedera seperti yang dilaporkan? Menanggapi hal itu, Jusri tak bisa memastikan. Sebab, bisa saja seseorang terluka dalam kecelakaan ringan jika tak menggunakan seat belt.
” Tabrakan di kecepatan 20 kilometer per jam tanpa seat belt itu setara jatuh dari ketinggian 4 meter. Apakah bisa mencederai? Bisa saja, bergantung objek apa yang mengenai korban,” urai Jusri.
Sementara itu, pembalap na- sional sekaligus praktisi safety driving Alexandra Asmasoebrata juga mencermati beberapa kejanggalan dari kecelakaan tersebut. ”Tidak ada bekas pengereman. Dan, dilihat dari lingkungan sekitar TKP, jalanan tidak rusak, tidak juga terlihat ramai. Jadi, sebenarnya tidak ada alasan pengemudi harus bermanuver sampai mengakibatkan kecelakaan,” ujarnya.
Selain itu, Alexandra menyebut, dilihat dari kerusakan mobil, diduga benturan tidak keras. Logikanya, mobil juga tidak berjalan dengan kecepatan tinggi. ”Kalau tidak ngebut dan tidak ada bekas rem, pengemudi seharusnya bisa menghindari objek di depannya. Tapi tidak tampak seperti itu,” tambah Alexandra. (agf/c17/agm)